Manado, BeritaManado.com – Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawari SE MSc PhD hadir ke Manado memberikan Kuliah Umum di Universitas Sam Ratulangi, Kamis (17/1/2019), di Gedung Auditorium Unsrat.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Sam Ratulangi Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat MSc DEA bersyukur kepada Tuhan dimana civitas akademika Unsrat dalam suasana yang bersahabat boleh bersama dengan Menteri Sri Mulyani yang terhormat.
“Selamat datang di Unsrat, Almamater 27.779 Mahasiswa menimba ilmu, 1.541 dosen, 506 Doktor, 98 Guru Besar, bergiat melalui 3 lembaga dan 11 Fakultas dan Pascasarjana, kami sepakat mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat,” kata Ellen Kumaat menyambut kehadiran Sri Mulyani.
Rektor 2 periode ini mengatakan bahwa Unsrat bukan mengejar peringkat 31, bahkan 22 di Sinta atau status BLU saat ini dan Akreditasi A, namun dengan visi menjadi universitas yang unggul dan berbudaya, Unsrat bertekad menghasilkan sumberdaya dan karya sebagai institusi tumou tou untuk memanusiakan manusia.
“Lingkungan revolusi industri dan globalisasi, intoleransi dan radikalisme yang makin menjadi adalah sebagian tantangan yang butuh aksi demi pemerataan dan kokohnya NKRI, Unsrat butuh sentuhan Sang Dewi Padi,” kata Ellen Kumaat.
Lebih lanjut, ia mengatakan dengan diresmikan Tax Center pusat pajak yang ada di Unsrat, niscaya tercipta kesejahteraan yang melonjak.
“Tidak memandang Sulut dan Unsrat tempat dipinggir, tidak menganggap remeh masyarakat segelintir, tapi sadar posisi Geo Straregis Pasifik berada di bibir nyiur melambai. Taman laut, rukun, toleran, tempat berkat mengalir yang putra-putrinya dalam perjuangan nasional selalu hadir,” kata Ellen Kumaat.
Ellen Kumaat mendukung prioritas pembangunan SDM dan infrastruktur Revitalisasi maritim sebagai penghubung dengan efisiensi jalur optimalisasi produksi dan ekspor dengan parameter terukur serta pelestarian lingkungan, pemanfaatan efektif daerah yang subur juga melestarikan local wisdom, budaya dan nilai-nilai luhur.
“Kebhinekaan tanpa tunggal ika bisa menghasilkan anarki, Tunggal ika tanpa ke-bhineka-an bisa melahirkan hegemoni sedangkan Bhineka Tunggal Ika yang integritas menciptakan harmoni. Paduan aneka ragam yang indah bagaikan pelangi dan simponi. Unsrat mendukung terciptanya ini melalui program Pemerintah Jokowi,” tegas Ellen Kumaat.
Ia pun menutup sambutannya dengan sebuah pantun. “Buah kenari buah tomat, dimakan duri dihutan lebat. Kiranya Bu Sri Mulyani selalu diberi hikmat, guna NKRI yang makin hebat,” tutup Ellen Kumaat.
(PaulMoningka)