Manado, BeritaManado.com – Pagelaran Seni Budaya Nusa Utara yang dilaksanakan oleh Komunitas Sengkanaung Abe Ampange Rendingane Sengkahindo (AARS) mendapat apresiasi dari sesepuh Nusa Utara Pdt Richard Teleng.
“Acara yang digelar tidak hanya menjadi wadah bagi para seniman lokal untuk menampilkan kebolehannya, tetapi juga menjadi ajang untuk melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya Nusa Utara kepada generasi muda,” ungkap Pdt Richard kepada BeritaManado.com.
Dalam wawancaranya, beliau menyebutkan bahwa acara semacam ini sangat penting untuk menjaga identitas budaya yang semakin tergerus oleh modernisasi.
“Saya sangat bangga dengan pagelaran seni budaya ini. Ini bukan sekadar hiburan, tapi juga pendidikan bagi generasi muda kita tentang pentingnya melestarikan warisan nenek moyang,” ujar Pdt Richard Teleng.
Pagelaran ini menampilkan berbagai jenis seni tradisional Nusa Utara, mulai dari tari-tarian khas, musik tradisional, hingga pembacaan puisi.
Salah satu yang menarik perhatian adalah tari Gunde yang diperagakan dengan penuh semangat oleh para penari muda.
Pdt Richard Teleng berharap bahwa acara seperti ini dapat terus dilaksanakan secara rutin.
“Ini adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan bahwa budaya kita tidak hilang ditelan zaman. Saya berharap acara seperti ini dapat terus dilaksanakan dan bahkan diperluas ke daerah-daerah lain,” pungkasnya.
Pagelaran Seni Budaya Nusa Utara ini memang telah sukses memberikan hiburan yang edukatif serta meningkatkan kebanggaan masyarakat terhadap budayanya.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, diharapkan acara serupa dapat terus diselenggarakan dan semakin memperkuat identitas budaya Nusa Utara di tengah arus globalisasi.
Sementara itu juga, Ketua Panitia Pagelaran Seni Budaya, Charles Talumingan, menyatakan bahwa acara ini merupakan bentuk apresiasi dan upaya untuk mengangkat kembali budaya Nusa Utara yang mulai terlupakan.
“Kami ingin generasi muda bangga dengan budaya mereka sendiri dan terus melestarikannya. Melalui acara ini, kami berharap dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk mengenal dan mencintai budaya Nusa Utara,” ujar Charles.
(Jhonli Kaletuang)