BITUNG—Kendati baru sebatas wacana, namun rencana Gelanggang Olah Raga (GOR) Kota Bitung di wilayah Kelurahan Pinangunia Kecamatan Aertembaga sudah dipertanyakan. Pasalnya menurut salah satu anggota DPRD Kota Bitung, Victor Tatanude, pemilihan lokasi di Pinangunian sangat tidak tepat dan sarat dengan kepentingan pihak penguasa saat ini.
“Secara logika lokasi yang ditunjuk Pemkot Bitung untuk rencana pembangunan GOR sangat tidak tepat, karena lokasinya yang tidak strategi dan susah dijangkau masyarakat sebab jaraknya sangat jauh dari pemukiman dan pusat Kota Bitung,” kata Tatanude, Kamis (15/12).
Belum lagi masalah akses menuju ke lokasi, menurut Tatanude sangat rawan karena harus melewati wilayah perkebunan dan hutan. Apalagi bagi para siswa sekolah yang harus memanfaatkan GOR nantinya jelas menimbulkan keresahan bagi para orang tua karena lokasinya yang sulit dijangkau.
“Orang tua mana yang akan mengijinkan anaknya pergi ke wilayah Pinangunian hanya untuk berolah raga. Selain jaraknya yang jauh, tingkat keamanan selama perjalanan juga tidak terjamin,” katanya.
Tak hanya itu, ia juga mempertanyakan soal lahan yang nantinya dipergunakan untuk membangun GOR tersebut. Karena tidak menutup kemungkinan pemilihan lokasi pembangunan GOR di Pinangunian hanya rekayasa dan permainan pihak pengusa untuk bisa mengatur anggaran untuk pembebasan lahan dan sebagainya.
“Saya pikir lebih tepat jika GOR dibangun di wilayah Menembo-nembo yang memang saat ini sudah ada fasilitas olahraga lain yakni stadion Dua Sudara. Jangan hanya karena ada kepentingan pribadi dari para penguasa Kota Bitung sehingga menunjuk Pinangunia sebagai lokasi pembangunan GOR,” ujar Tatanude seraya meminta rencana pembangunan GOR di Pinangunian kembali ditinjau.(en)
BITUNG—Kendati baru sebatas wacana, namun rencana Gelanggang Olah Raga (GOR) Kota Bitung di wilayah Kelurahan Pinangunia Kecamatan Aertembaga sudah dipertanyakan. Pasalnya menurut salah satu anggota DPRD Kota Bitung, Victor Tatanude, pemilihan lokasi di Pinangunian sangat tidak tepat dan sarat dengan kepentingan pihak penguasa saat ini.
“Secara logika lokasi yang ditunjuk Pemkot Bitung untuk rencana pembangunan GOR sangat tidak tepat, karena lokasinya yang tidak strategi dan susah dijangkau masyarakat sebab jaraknya sangat jauh dari pemukiman dan pusat Kota Bitung,” kata Tatanude, Kamis (15/12).
Belum lagi masalah akses menuju ke lokasi, menurut Tatanude sangat rawan karena harus melewati wilayah perkebunan dan hutan. Apalagi bagi para siswa sekolah yang harus memanfaatkan GOR nantinya jelas menimbulkan keresahan bagi para orang tua karena lokasinya yang sulit dijangkau.
“Orang tua mana yang akan mengijinkan anaknya pergi ke wilayah Pinangunian hanya untuk berolah raga. Selain jaraknya yang jauh, tingkat keamanan selama perjalanan juga tidak terjamin,” katanya.
Tak hanya itu, ia juga mempertanyakan soal lahan yang nantinya dipergunakan untuk membangun GOR tersebut. Karena tidak menutup kemungkinan pemilihan lokasi pembangunan GOR di Pinangunian hanya rekayasa dan permainan pihak pengusa untuk bisa mengatur anggaran untuk pembebasan lahan dan sebagainya.
“Saya pikir lebih tepat jika GOR dibangun di wilayah Menembo-nembo yang memang saat ini sudah ada fasilitas olahraga lain yakni stadion Dua Sudara. Jangan hanya karena ada kepentingan pribadi dari para penguasa Kota Bitung sehingga menunjuk Pinangunia sebagai lokasi pembangunan GOR,” ujar Tatanude seraya meminta rencana pembangunan GOR di Pinangunian kembali ditinjau.(en)