BITUNG—Perbaikan atau rehap sejumlah ruang kelas di SMP Tumou Tou Kota Bitung belum juga selesai hingga saat ini. Padahal proses pekerjaan telah dilakukan pihak kontraktor dari bulan September 2011, namun hingga saat ini 3 ruang kelas yang direhab tak kunjung selesai.
Menurut informasi, belum selesainya rehab ruangan kelas tersebut dikarenakan MM alias Maxi yang merupakan kontraktor memiliki sejumlah proyek di tempat lain. Akibatnya, ia tidak konsentrasi untuk menyelesaikan pekerjaan rehab dengan anggaran Rp80 juta tersebut, padahal ruangan kelas sudah mendesak untuk digunakan.
“Pekerjaan mengalami terhambat karena Bos Maxi memiliki banyak proyek, sehingga kami harus berpindah-pindah dan tidak konsentrasi menyelesaikan rehab ruangan kelas,” ujar salah satu pekerja di SMP Tumou Tou Kota Bitung yang meminta namanya dirahasiakan, tadi sore.
Sementara itu, Kepala sekolah SMP Tumou Tou Kota Bitung, Hetty Lengkong menjelaskan, pihaknya selalu menekankan terhadap pihak kontraktor untuk segera menyelesaikannya. Namun sayangnya pihak kontraktor belum juga berupaya untuk melakukan peyelesaian padahal hal tersebut sudah berulang-ulang disampaikan.
“Saya menilai pihak kontraktor sengaja memperlambat pekerjaannya tanpa melihat kebutuhan sekolah karena kami sudah beberapa kali meminta agar rehab segera diselesaikan,” kata Lengkong, Kamis (8/12).
Tak hanya itu, malah menurut Lengkong, kontraktor melakukan rehab tiga ruangan tanpa menunjukkan gambar konstruksi kepada pihak sekolah. Akibatnya pihak sekolah tidak tahu seperti apa rehab yang akan dilakukan karena pihak Lengkong tidak memiliki salinan gambar untuk melakukan pengawasan.
“Malah lebih parahnya lagi, para pekerja dalam seminggu hanya dua hari bekerja,” katanya.
Menggapi hal tersebut, Kadis Dikpora Kota Bitung, Herman Rompis menegaskan kontraktor tersebut akan diblack list oleh Pemkot Bitung. Dan jika nantinya batas waktu pekerjaan yang diberikan habis dan kondisi dilapangan pekerjaan belum selesai maka kontraktor wajib membayar TGR.(en)