AMURANG—Isu menyebut ada anggota DPRD Minahasa Selatan nyambi proyek di sejumlah SKPD. Sebab, proyek-proyek yang sedang berjalan kuat dugaan ada beberapa legislator Minsel. Termasuk proyek DAK 2011 sebesar Rp 18, 9 miliar sekian. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Minsel, Drs Jan Rattu, MPd langsung angkat suara soal anggota DPRD Minsel nyambi proyek.
‘’Kalau soal tender DAK 2011 sudah diumumkan melalui ULP di Dinas PU Minsel. Kalau disebut ada anggota DPRD Minsel yang nyambi proyek saya belum tahu. Bahkan, saya menyebut tidak ada. Apalagi, untuk pengadaan buku di setiap sekolah yang kekurangan buku mata pelajaran. Baik Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jadi, saya membantah dan menyebut ada anggota dewan dalam tender tersebut,’’ ujar Rattu kepada sejumlah media, Rabu (26/10) siang tadi.
Menurut Rattu, tender DAK 2011 saat ini diserahkan semuanya kepada Unit Layananan Pengadaan (ULP) yang langsung diketuai Kepala Dinas PU Minsel Ir Joutje Tuerah, Msi. Jadi, harus diluruskan soal anggota DPRD Minsel yang menyebut nyambi proyek. Atau, untuk lebih jelas silahkan konfirmasi langsung ke ULP di Dinas PU Minsel.
Rattu juga menyebut, sudah ada nama pemenang dalam tender DAK 2011. ‘’Dari hasil pengumuman tidak ditemukan ada nama anggota DPRD Minsel. Jadi, catat tender proyek DAK 2011 melalui ULP tak ada nama milik anggota DPRD Minsel,’’ ungkap Rattu.
Rattu menjelaskan, proyek pengadaan buku ada enam paket. Yakni untuk Sekolah Dasar (SD) ada tiga paket. Ini juga berlaku bagi Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang sama mendapatkan tiga paket pengadaan buku.”Memang yang akan ditenderkan ada enam paket. Tiga untuk SD dan tiga lagi untuk SMP,”jelas Rattu.
Saat disinggung apakah ada anggota dewan menawarkan pengadaan buku tersebut. Rattu mengatakan, apa yang disebut bupati Tetty Paruntu ikut disampaikan sesuai mekanisme.
“Bupati mengingatkan semua tender sesuai mekanisme atau lewat juknis. Kan juga ada ULP yang menangani tender tersebut. Jadi yang mengatur semua proyek ada di Dinas Pekerjaan Umum (PU),” tambah Rattu.
Ditambahkannya, jika ada informasi menyebut ada anggota dewan mengikuti tender pengadaan buku. Maka dirinnya mengharapkan masyarakat supaya dapat memberikan laporan kepada dinas. “Sumber informasi dulu dari siapa, jika ada anggota dewan dalam pengadaan buku, tolong sampaikan kepada kami,” pungkas Rattu. (ape)
AMURANG—Isu menyebut ada anggota DPRD Minahasa Selatan nyambi proyek di sejumlah SKPD. Sebab, proyek-proyek yang sedang berjalan kuat dugaan ada beberapa legislator Minsel. Termasuk proyek DAK 2011 sebesar Rp 18, 9 miliar sekian. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Minsel, Drs Jan Rattu, MPd langsung angkat suara soal anggota DPRD Minsel nyambi proyek.
‘’Kalau soal tender DAK 2011 sudah diumumkan melalui ULP di Dinas PU Minsel. Kalau disebut ada anggota DPRD Minsel yang nyambi proyek saya belum tahu. Bahkan, saya menyebut tidak ada. Apalagi, untuk pengadaan buku di setiap sekolah yang kekurangan buku mata pelajaran. Baik Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jadi, saya membantah dan menyebut ada anggota dewan dalam tender tersebut,’’ ujar Rattu kepada sejumlah media, Rabu (26/10) siang tadi.
Menurut Rattu, tender DAK 2011 saat ini diserahkan semuanya kepada Unit Layananan Pengadaan (ULP) yang langsung diketuai Kepala Dinas PU Minsel Ir Joutje Tuerah, Msi. Jadi, harus diluruskan soal anggota DPRD Minsel yang menyebut nyambi proyek. Atau, untuk lebih jelas silahkan konfirmasi langsung ke ULP di Dinas PU Minsel.
Rattu juga menyebut, sudah ada nama pemenang dalam tender DAK 2011. ‘’Dari hasil pengumuman tidak ditemukan ada nama anggota DPRD Minsel. Jadi, catat tender proyek DAK 2011 melalui ULP tak ada nama milik anggota DPRD Minsel,’’ ungkap Rattu.
Rattu menjelaskan, proyek pengadaan buku ada enam paket. Yakni untuk Sekolah Dasar (SD) ada tiga paket. Ini juga berlaku bagi Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang sama mendapatkan tiga paket pengadaan buku.”Memang yang akan ditenderkan ada enam paket. Tiga untuk SD dan tiga lagi untuk SMP,”jelas Rattu.
Saat disinggung apakah ada anggota dewan menawarkan pengadaan buku tersebut. Rattu mengatakan, apa yang disebut bupati Tetty Paruntu ikut disampaikan sesuai mekanisme.
“Bupati mengingatkan semua tender sesuai mekanisme atau lewat juknis. Kan juga ada ULP yang menangani tender tersebut. Jadi yang mengatur semua proyek ada di Dinas Pekerjaan Umum (PU),” tambah Rattu.
Ditambahkannya, jika ada informasi menyebut ada anggota dewan mengikuti tender pengadaan buku. Maka dirinnya mengharapkan masyarakat supaya dapat memberikan laporan kepada dinas. “Sumber informasi dulu dari siapa, jika ada anggota dewan dalam pengadaan buku, tolong sampaikan kepada kami,” pungkas Rattu. (ape)