Bitung, BeritaManado.com – Nurdin harus kembali dengan tangan hampa dari Kantor Bank Tabungan Negara (BTN) cabang Kota Bitung, Kamis (04/03/2021).
Pria separuh baya ini adalah salah satu nasabah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BTN yang sudah berkali-kali datang mempertanyakan sertifikat tanah dan rumah miliknya.
Nurdin mengaku, perjuangan untuk mendapatkan sertifikat rumahnya dari bulan Juni 2020 setelah melakukan pelunasan kewajibannya ke BTN.
“Sudah tujuh bulan lalu saya sudah memenuhi kewajiban sebagai nasabah dengan melunasi KPR dan tinggal menunggu sertifikat,” kata Nurdin ke sejumlah Wartawan.
Namun sangat disayangkan, pihak BTN tak ada itikad baik dalam pengurusan haknya serta kewajiban BTN untuk menyerahkan sertifikat atas KPR yang sudah dilunasi sejak tujuh bulan yang lalu.
Malah ia mendapat informasi dari BTN cabang Kota Bitung, yang menyatakan sertifikat miliknya ada di BTN Manado.
“Saya kemudian mengecek ke BTN Manado tapi salah satu staf menyampaikan bahwa sertifikat milik saya sudah berada pada developer,” katanya.
Iapun merasa pihak BTN mempermainkan dirinya sebagai salah satu debitur yang telah melunasi kewajiban sebagai nasabah.
“Ini patut dicurigai ada apa? Saya sudah tujuh bulan melunasi kewajiban saya, sementara ketika dalam proses kredit kami sebagai nasabah tidak bisa terlambat menyetor walaupun lewat dari satu minggu, sudah ditagih,” katanya.
Rupanya menurut Nurdin, bukan hanya dirinya yang merasa dipermainkan saat menuntut sertifikat ke BTN, namun ada puluhan nasabah lainnya juga merasakan hal yang sama.
“Itu saya jumpai setiap datang ke BTN dan banyak nasabah yang juga tidak mendapat kepastian kapan sertifikat mereka akan diberikan,” katanya.
Sementara itu, upaya konfirmasi ke Kepala Cabang BTN Kota Bitung terkait permasalahan yang dihadapi Nurdin tidak membuahkan hasil.
Lewat seorang security, sang kepala cabang berpesan agar terlihat dahulu membuat janji serta harus membawa surat tugas yang menyatakan permohonan konfirmasi ke dirinya.
“Pesan dari pimpinan (kepala cabang, red) harus janjian dulu serta membawa surat tugas wawancara baru bisa dilayani,” kata security.
(abinenobm)