
Manado, BeritaManado.com — Pasangan calon (Paslon) Prof Dr Julyeta Paulina Amelia Runtuwene MS dan Dr Harley Alfredo Benfica Mangindaan SE MSM, menjelaskan tentang program paslon berjagon PAHAM yakni 10 ribu rumah murah di debat Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Manado tahap III, Selasa (24/11/2020) kemarin.
Dalam debat tersebut, calon Wali Kota Manado Prof Julyeta Runtuwene menjelaskan mengenai program 10 ribu rumah PAHAM.
“Untuk program 10 ribu rumah tersebut diperuntukkan bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah dan belum punya rumah,” kata Prof Julyeta Runtuwene.
Lebih lanjut, Prof Julyeta Runtuwene mengatakan rumah ini tipe 27 dengan luas tanah 72 M2 dan nantinya dapat menjadi hak milik masyarakat.
“Program ini membutuhkan total lahan untuk membangun 10 ribu rumah yakni 90 hektar,” ujar Bunda Paula sapaan akrab Prof Julyeta Runtuwene.
Program tersebut, Bunda Paula melanjutkan akan dibangun secara bertahap dengan target setiap tahun 2 ribu rumah.
“Rumah tersebut bisa didapatkan dengan angsuran murah, tanpa uang muka, tanpa bunga, tanpa agunan, tanpa sita dan tanpa BI chenking, karena program ini menggunakan anggaran APBD,” ungkap istri tercinta GS Vicky Lumentut.
Julyeta Runtuwene juga menambahkan biaya yang dibutuhkan dalam program yang bersumber dari APBD ini yakni:
a. Tahun pertama, Rp138 miliar, dengan perincian Rumah 2 ribu x Rp60 juta = Rp120 miliar dan tanah Rp18 miliar jadi totalnya totalnya Rp138 miliar.
b. Tahun kedua, Rp138 miliar dikurangi dengan pemasukan yang bersumber dari pembayaran cicilan tahun pertama.
c. Tahun ketiga, Rp138 miliar dikurangi lagi dengan pemasukan angsuran tahun pertama dan kedua.
d. Tahun keempat, Rp138 miliar dikurangi lagi dengan pemasukan angsuran tahun pertama, kedua dan ketiga.
e. Tahun kelima, Rp138 miliar dikurangi lagi dengan pemasukan angsuran tahun pertama, kedua, ketiga dan keempat.
“Alokasi anggaran untuk program rumah ini akan berkurang secara bertahap setiap tahunnya,” jelasnya.
Mantan Rektor Universitas Negeri Manado (Unima), juga menyebutkan untuk anggaran dalam 5 tahun biaya yang dibutuhkan sebesar Rp450 miliar ditambah dengan inflasi.
“Mengenai lokasi pembangunan program rumah ini tersebar di Kecamatan Mapanget, Bunaken dan Malalayang,” tandasnya.
(***/Rei Rumlus)