Sangihe, BeritaManado.com-Program Pemerintah Pusat melalui Kementrian Kesehetan (KemenKes) Nusantara Sehat masuk ke Kabupaten Sangihe.
Sebanyak 19 orang tenaga Kesehatan yang ditugaskan diantaranya dari Aceh, Pekanbaru Riau, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Jawa, Ambon, yang akan bertugas selama dua tahun kedepan.
Kepala Dinas Kesahatan (Dinkes) Pemkab Sangihe dr Jopy Thungari kepada sejumlah wartawan ketika mendampingi tenang medis tersebut mengatakan, kedatangan mereka (tenaga medis) ke Kabupaten Sangihe merupakan wujud perhatian Pemerintah Pusat. Dan ini harus dibanggakan.
“Ini adalah Program Nasional yang sudah kita terima sejak tiga tahun lalu dan sumber pembiayaannya dari KemeKes. Jadi tidak ada pengeluaran dari daerah, sedangkan untuk penempatan para tenaga kesehatan ini sesuai usulan daerah,” kata Tunghari.
Lanjutnya, untuk tenaga kesehatan tersebut, mulai besok akan ditempatkan ditiap Puskesmas di Kabupaten Sangihe. Yang mana Puskesmas tersebut kekurangan tenaga medis.
“Diantaranya Kampung Salurang, Manalu, Lapango dan Puskesmas lainnya. Ini sangat membantu , karena mereka sangat menjawab kebutuhan kita di kabupaten sangihe yang kekurangan tenaga ahli Gizi, Bidan, Apoteker, farmasi, Kesehatan Masyarakat, Analisis Laboratorium, dan kita telah menerima tenaga yang siap kerja,” lanjutnya.
Sementara salah satu tenaga kesehatan Elvy asal Pekanbaru Riau menyampaikan terima kasih atas sambutan yang hangat sejak tiba di Kabupaten Sangihe.
“Sangat luar biasa saat tiba di Sangihe karena disuguhi dengan pemandangan yang indah, dan keramahan dari masyarakat Sangihe, tentu disamping itu kami akan bekerja dengan sebaik mungkin, karena ini merupakan kepercayan negara yang sudah diberkian kepada kami,” jelas Elvy.
Ditambahkanya, kedepannya selama dua tahun berada di Sangihe, haranya bisa berkolaborasi di berbagai lintas sektor, lintas program, sehingga segalah masalah kesehatan dapat ditangani.
“Menurut informasi yang kami dapat bahwa terjadi beberapa kasus gizi buruk di Kabupaten Sangihe, tentu secara pribadi, saya akan berusaha menjadi agen of change (agen perubahan) khususnya dibidang gizi,” tambahnya.
(Christian Abdul)