BITUNG—Sejumlah pabrik pengolahan ikan di Kota Bitung mengaku mulai kewalahan menampung bahan baku. Pasalnya, hasil tangkapan unit–unit penangkapan ikan di Kota Bitung beberapa minggu ini mengalami peningkatan tanggkapan sehingga pabrik pengolahan ikan baik ikan kaleng maupun ikan kayu enggan membeli ikan tangkapan mereka.
“Saat ini stok ikan di Kota Bitung melimpah mengakibatkan unit–unit pengolahan ikan menghentikan pembelian ikan,” kata Ketua Asosiasi Kapal Perikanan Nasional (AKPN), Ruddy Walukow.
Menurut Walukouw, beberapa minggu ini, unit–unit penangkapan ikan di Kota Bitung mengalami kesulitan untuk memasarkan hasil tangkapan mereka, krena hasil tangkapan mencapai 600 hingga 700 ton perhari. Sedangkan daya tampung unit–unit pengolahan di Kota Bitung menurutnya, dalam sehari hanya sebesar 300 ton perhari atau satu kali produksi.
“Jelas ini menimbulkan masalah baru, dan tentu AKPN tidak tinggal diam, karena saat ini sementara berupaya menjalin kerjasama dengan pembeli dari luar negeri,” katanya.
Tak hanya itu, malah menurut Walukow, AKPN membuka peluang kepada unit–unit pengolahan ikan yang ada di daerah lain untuk membeli stok ikan Kota Bitung. Apalagi AKPN sangat mendukung penuh penegasan dari Menteri Kelautan dan Perikanan, Faddel Muhammad dengan tegas mengatakan para pengusaha perikanan lokal tidak diperkenankan untuk mengimpor ikan dari luar, karena Indonesia sendiri mengalami over tangkapan.
“Karena berdasarkan kenyataan saat ini, hasil tangkapan ikan di unit–unit penangkapan di Kota Bitung justru mengalami kelebihan stok ikan,” ujar Walukow.(en)
BITUNG—Sejumlah pabrik pengolahan ikan di Kota Bitung mengaku mulai kewalahan menampung bahan baku. Pasalnya, hasil tangkapan unit–unit penangkapan ikan di Kota Bitung beberapa minggu ini mengalami peningkatan tanggkapan sehingga pabrik pengolahan ikan baik ikan kaleng maupun ikan kayu enggan membeli ikan tangkapan mereka.
“Saat ini stok ikan di Kota Bitung melimpah mengakibatkan unit–unit pengolahan ikan menghentikan pembelian ikan,” kata Ketua Asosiasi Kapal Perikanan Nasional (AKPN), Ruddy Walukow.
Menurut Walukouw, beberapa minggu ini, unit–unit penangkapan ikan di Kota Bitung mengalami kesulitan untuk memasarkan hasil tangkapan mereka, krena hasil tangkapan mencapai 600 hingga 700 ton perhari. Sedangkan daya tampung unit–unit pengolahan di Kota Bitung menurutnya, dalam sehari hanya sebesar 300 ton perhari atau satu kali produksi.
“Jelas ini menimbulkan masalah baru, dan tentu AKPN tidak tinggal diam, karena saat ini sementara berupaya menjalin kerjasama dengan pembeli dari luar negeri,” katanya.
Tak hanya itu, malah menurut Walukow, AKPN membuka peluang kepada unit–unit pengolahan ikan yang ada di daerah lain untuk membeli stok ikan Kota Bitung. Apalagi AKPN sangat mendukung penuh penegasan dari Menteri Kelautan dan Perikanan, Faddel Muhammad dengan tegas mengatakan para pengusaha perikanan lokal tidak diperkenankan untuk mengimpor ikan dari luar, karena Indonesia sendiri mengalami over tangkapan.
“Karena berdasarkan kenyataan saat ini, hasil tangkapan ikan di unit–unit penangkapan di Kota Bitung justru mengalami kelebihan stok ikan,” ujar Walukow.(en)