Manado, BeritaManado.com — Kejutan demi kejutan terus hadir dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sulut 9 Desember mendatang.
Manuver partai politik dalam memasang jagoan terbaiknya sulit ditebak dan selalu menghadirkan kejutan.
Berdasar itu, Lembaga Studi Sosial & PolitikTumbelaka Academic Centre (TAC) menggelar diskusi internal sehingga memperoleh sejumlah catatan kecil untuk disajikan.
Sebagaimana dikatakan Pendiri sekaligus Direktur TAC, Taufik Tumbelaka kepada BeritaManado.com, TAC melakukan pemetaan kekuatan politik dengan prediksi 3 pasangan bakal kandidat dalam Pilkada Sulut serta beberapa Pilkada di Kabupaten/Kota.
“Pertarungan Pilkada di Sulut secara umum akan ditentukan oleh 3 point. Faktor Figur papan 1 dan papan 2. Kemudian strategi pemenangan, management issu, pengaturan irama dinamika dan lain-laim. Ada juga kesolidan tim, baik itu mesin parpol dan relawan,” urai Taufik Tumbelaka, Kamis (9/7/2020) pagi ini.
Kedua, lanjut Tumbelaka, kkuatan ‘Think Tank’ dari tim menjadi penting dalam menjaga strategi, dinamika politik berdasarkan konstelasi lapangan.
“Terus, kendala paling besar adalah menciptakan kesolidan tim, hal ini dikarenakan sampai saat ini yang terpantau di sosmed dan juga WA group adalah bukan pertarungan fraksi tapi lebih menonjol pertarungan faksi, dalam artian bukan pertarungan antar bakal kandidat yang diprediksi akan bertarung di Pilkada tapi lebih menonjol pertarungan antar sesama pendukung secara internal dikarenakan mencari pengaruh posisi kepada ‘Sang Patron’ alias bakal Kandidat,” ungkap Tumbelaka.
Dari itu semua, ungkap Tumbelaka, hasil pantauan menunjukan hampir semua bakal kandidat yang kemungkinan akan maju belum memiliki tim yang kuat.
“Kedepan akan terjadi irisan politik yang kuat antar beberapa bakal kandidat dan pada titik irisan itu terjadi pertarungan sengit,” kuncinya seraya mengungkapkan jika faktor kesolidan tim bisa menjadi kunci atau berpengaruh secara signifikan kedepannya.
(AnggawiryaMega)