BOLTIM, BeritaManado.com – Pendaftaran Kepala Daerah di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulawesi Utara (Sulut) telah usai, Sabtu (7/12/2019) kemarin.
Bertempat di kantor DPD PDI Perjuangan, Desa Maumbi Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Provinsi Sulawesi Utara, ada sembilan nama balon dari Bolaang Mongondow Timur (Boltim) yang hadir memenuhi undangan.
Salah satunya adalah tokoh muda, Amaliah Landjar, yang mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati Boltim di partai besutan Megawati Soekarno Putri ini.
Usai mendaftar, Amaliah Landjar dicecar sejumlah pertanyaan oleh awak media terkait pendaftaran dirinya di PDIP.
Saat ditanya wartawan beritamanado.com mengenai keyakinannya untuk maju sebagai calon bupati Boltim, dirinya mengatakan sangat yakin.
“Saya posisinya calon bupati, 100 persen yakin. Saya selalu berprinsip bukan lagi bermimpi setinggi-tinggi langit tapi optimis saja,” ujar Amaliah Landjar.
Meski masih sangat jauh perhelatan pemilihan bupati, kata Amaliah dirinya masih menunggu keputusan partai termasuk PDIP.
“Saya bersyukur PDI Perjuangan mengundang saya termasuk di penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati ini,” kata Ketua KNPI Boltim ini.
Sebelumnya, Amaliah juga telah mendaftar sebagai balon bupati di partai Golongan Karya (Golkar), dan dirinya mengaku tidak menutup diri di partai-partai lainnya.
“Saya pikir semua butuh proses, karena partai akan melakukan survey dalam penjaringannya, bukan ketika saya daftar lalu saya yang dipilih, karena semua partai punya mekanisme dan standar sendiri,” terangnya.
Sementara itu, di Partai Amanat Nasional (PAN), sebagai kader PAN dirinya juga akan mendaftar bila telah dibuka pendaftaran.
“Saya seorang kader PAN, kewajiban saya untuk mendaftar di PAN, kemungkin itu akan terjadi di bulan Desember ini,” pungkas Amalia Landjar.
Adapun PDI Perjuangan memiliki tiga kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Boltim dan harus menambah satu kursi lagi untuk bisa mengusung calon bupati. Sedangkan PAN memiliki empat kursi dan bisa mengusung balon bupati dan wakil bupati sendiri tanpa koalisi.
(Riswan Hulalata)