Airmadidi — Penerapan Physical distancing yang diterapkan pemerintah sepertinya kurang diseriusi masyarakat.
Padahal menjaga jarak fisik sangat penting dalam memutus penyebaran COVID-19.
Pemandangan itulah yang terlihat di Pasar Rizky, Desa Kolongan Tetempangan, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, Minggu pagi (3/5/2020).
Sekira ratusan warga tumpah ruah di dalam pasar tanpa memperhatikan jarak antar satu dengan lainnya.
Kondisi ini seakan kontras dengan imbauan yang terus digaungkan setiap hari.
Mirisnya, terlihat pula sejumlah warga yang mengabaikan penggunaan masker.
Bahkah tidak jarang kontak fisik terjadi, karena kondisi jalan pasar yang padat.
“Kalau hari Minggu memang selalu ramai, padahal pasar dibuka setiap hari,” beber Franco Pesik, Warga Desa Watutumou.
Franco sebenarnya enggan datang ke pasar.
Namun ia juga harus berbelanja untuk berbagai kebutuhan di rumah.
“Yah kalau begini, tinggal hati-hati. Yang penting masker tidak dibuka,” bebernya.
Nindi, warga Desa Maumbi yang juga sedang berbelanja, berharap pemerintah desa memperhatikan kondisi tersebut.
Apalagi kata dia, di wilayah Minahasa Utara sudah ada beberapa pasien yang terkonfirmasi COVID-19.
“Jangan dianggap sepele, apalagi Sulut sudah menjadi tranmisi local,” bebernya
(Alfrist Semen)