Jakarta – Archi Indonesia (“Archi”), salah satu perusahaan tambang pure-play emas (pure-play gold producer) terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, berhasil mendapatkan hasil penilaian yang memuaskan terhadap usaha penerapan prinsip-prinsip aspek Environmental, Social and Governance (ESG).
Penilaian dan laporan dilakukan oleh PT Lorax Indonesia (“Lorax”), yang merupakan bagian dari Lorax Environmental Services Ltd, sebuah perusahaan konsultan lingkungan independen yang berbasis di Vancouver, Canada.
Archi memiliki rekam jejak 10 tahun beroperasi di Provinsi Sulawesi Utara melalui entitas anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, yaitu PT Meares Soputan Mining (“MSM”) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (“TTN”).
Archi kini telah mampu memproduksi lebih dari 200 kilo ons (setara dengan 6,2 ton) emas per tahunnya selama tiga tahun terakhir dan memiliki Cadangan Bijih emas sebanyak 3,9 juta ons per akhir Desember 2020. Selain itu, Archi merupakan salah satu kontributor pendapatan negara terbesar di bidang pertambangan emas melalui pembayaran pajak dan royalti.
Pada awal tahun ini, Archi berinisiatif menunjuk Lorax untuk melakukan penilaian atas kinerja praktik ESG di Tambang Emas Toka Tindung, yang dioperasikan oleh anak perusahaan Archi, MSM dan TTN.
Penilaian tersebut dilakukan dengan melakukan perbandingan kinerja ESG di MSM dan TTN dengan perusahaan-perusahaan pertambangan logam lainnya di Indonesia.
Mengutip dari laporan hasil penilaian Lorax (Laporan) yang diluncurkan pada bulan Februari 2021, penilaian usaha praktik perusahaan dibagi ke dalam tiga kategori utama yaitu Lingkungan (Environment), Sosial (Social), dan Tata Kelola Perusahaan (Governance), dengan tiga rentang penilaian yaitu (i) Mengungguli (Outperform) yang berarti perusahaan dinilai telah mematuhi hukum dan peraturan Indonesia serta berada dalam 20% dari perusahaan pertambangan teratas di Indonesia; (ii) Melampaui (Exceed) yang berarti perusahaan dinilai telah mematuhi hukum dan peraturan Indonesia dan berada dalam 20-50% dari perusahaan pertambangan teratas di Indonesia; serta (iii) Peluang untuk Peningkatan (Improvement Opportunity) yang berarti perusahaan telah mematuhi hukum dan peraturan Indonesia, namun masih berada dalam kategori 50% perusahaan pertambangan terbawah di Indonesia.
Ringkasnya dalam Laporan, MSM dan TTN mendapatkan nilai Exceed dalam dua kategori yaitu kategori Environment yang memayungi beberapa komponen termasuk Sistem dan Kompetensi Manajemen Lingkungan; Penggunaan Lahan dan Keanekaragaman Hayati; Penggunaan Energi dan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK); Penggunaan Air; Pengelolaan Limbah; dan Penutupan dan Reklamasi Tambang, serta dalam kategori Governance yang memayungi beberapa komponen termasuk Komitmen terhadap Pelaporan ESG; Komposisi Direksi (yang beragam, independen dan berpengalaman dalam bidangnya); Kompensasi Manajemen; dan Kebijakan Anti Korupsi. Lebih baiknya, MSM dan TTN mendapatkan nilai Outperform dalam kategori Social yang memayungi komponen Manajemen Keselamatan dan Pendidikan Karyawan; Hubungan Komunitas; Pengadaan Pekerjaan dan Lapangan Kerja Lokal; Hubungan Karyawan, serta Keragaman dan Inklusi.
Mengikuti hasil Laporan tersebut, Wakil Direktur Utama Archi, Rudy Suhendra mengungkapkan kebanggaan dan komitmen perusahaan yang akan terus dijalankan Archi.
“Kami sangat mensyukuri dengan hasil asesmen yang dilakukan oleh Lorax terhadap operasi tambang emas kami, dimana hal ini mencerminkan hasil dari upaya nyata yang berkelanjutan dan sejalan dengan salah satu misi perusahaan, yakni untuk membina pengembangan karyawan, mata pencaharian masyarakat sekitar, dan keperdulian lingkungan, serta menjamin tata kelola perusahaan yang baik dalam segala hal yang perusahaan lakukan. Namun, kami tidak berpuas diri atas hasil asesmen tersebut dan berkomitmen untuk terus melakukan peningkatan dari sisi praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik serta keperdulian perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar,” kata Rudy Suhendra.
Telah menjalankan berbagai program Corporate Social Responsibility
Dalam menegakkan prinsip-prinsip ESG perusahaan, Archi beserta anak perusahaannya telah menjalankan berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) di wilayah Sulawesi Utara.
Pada bulan Agustus 2020, Archi melalui entitas anak perusahaannya, MSM dan TTN, menunjukkan komitmen dalam membantu menangani wabah Covid-19 dengan mendonasikan satu unit mobil Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) kepada Pemerintah Sulawesi Utara.
Unit mobil tersebut diserahkan secara fisik kepada Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, dan disaksikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada saat itu, Dr. Terawan Agus Putranto. Selain itu, MSM dan TTN juga telah mendonasikan paket sembako serta masker kepada lebih dari 8.000 kepala keluarga masyarakat sekitar lingkar tambang selama tahun 2020.
Berbagai kegiatan CSR yang dilakukan Archi melalui anak perusahaannya, MSM dan TTN, berhasil meraih berbagai penghargaan, salah satunya adalah penghargaan “Platinum” untuk Indonesia CSR Award 2020 yang diselenggarakan oleh Corporate Forum for Community Development (“CFCD”); kegiatan CSR yang dilakukan termasuk diantaranya program inisiatif Kesehatan Masyarakat dan program peningkatan ekonomi lokal melalui berbagai inisiatif antara lain pengembangan ekonomi mikro yang salah satunya adalah peningkatan kapasitas tenaga kerja lokal dalam penyediaan dan pembukaan tenaga kerja lewat program apprentice operator alat berat, pengelasan dan mekanik, serta pendirian koperasi garmen; peningkatan standar pendidikan lokal melalui penyediaan beasiswa, pelatihan guru, dan pendirian perpustakaan dan laboratorium komputer; serta pembangunan berbagai infrastruktur dan upaya pelestarian budaya dan kearifan lokal.
Jhoni Lesawengen, ayah dari Gloria Lesawengen, yang merupakan salah satu penerima beasiswa penuh dari MSM dan TTN untuk mengenyam pendidikan dalam bidang Pertanian dan Pariwisata di Jiangsu Agri-Animal Husbandry di Tiongkok, menyatakan kebahagiaan dan manfaat yang dirasakan sebagai dampak dari inisiatif tersebut.
“Kami sebagai orang tua merasa sangat bangga dan bersyukur terhadap kehadiran MSM dan TTN di lingkungan desa kami di Minahasa. Tidak pernah terpikir oleh kami sebelumnya untuk dapat memberikan kesempatan bagi anak kami melanjutkan studinya ke perguruan tinggi di luar negeri,” kata Jhoni Lesawengen.
Sejak tahun 2016, Archi telah memberikan beasiswa kepada lebih dari 80 pelajar untuk mengenyam pendidikan di sejumlah universitas luar negeri di Tiongkok, Taiwan, dan Amerika Serikat.
Komitmen yang tinggi dalam memastikan keberlanjutan lingkungan hidup
Archi juga memiliki komitmen yang tinggi dalam memastikan keberlanjutan lingkungan hidup sejalan dengan program Pemerintah.
Lebih dari 70 persen air yang digunakan untuk Tambang Emas Toka Tindung merupakan daur ulang dari tailing pool, dengan kurang dari 30 persen diambil dari air permukaan (air hujan ditampung di kolam sedimen dan air sungai), yang meminimalkan dampak terhadap sumber daya air di lingkungan setempat.
Hal ini merupakan wujud nyata dari program perusahaan untuk penyediaan air bersih kepada masyarakat lingkar tambang.
Selain itu, Archi juga menyelaraskan berbagai upaya keberlanjutan lingkungannya dengan komitmen Pemerintah Indonesia terhadap energi bersih. Sehubungan dengan penggunaan bahan bakar (solar), Archi juga telah mengikuti program Pemerintah menggunakan campuran 30 persen Biodiesel (B30).
Secara keseluruhan, MSM dan TTN telah menerima penghargaan “ADITAMA” dengan peringkat “Penghargaan Emas” terkait pengelolaan lingkungan pertambangan berturut-turut sejak 2013-2019 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, dan penghargaan “PROPER” dengan rating “Biru” selama sembilan tahun berturut-turut sejak 2012-2020 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.
Selain itu, pada bulan September 2020, Tambang Emas Toka Tindung juga dipilih oleh Kementerian ESDM Republik Indonesia menjadi “Objek Vital Nasional”, di mana hal tersebut menjadi salah satu cerminan komitmen Archi menjadi perusahaan yang memiliki peranan yang penting dan vital bagi masyarakat sekitar pada khususnya, dan negara Indonesia pada umumnya.
Archi juga memiliki rencana untuk terus mengembangkan operasional perusahaan demi meningkatkan kontribusi perusahaan terhadap ekonomi nasional dan lokal.
Salah satu rencana Archi yang akan datang termasuk peningkatan kapasitas Pabrik Pengolahan di Tambang Emas Toka Tindung dari 3,6 juta ton per tahun (pada akhir tahun 2020) menjadi 8,0 juta ton per tahun (pada akhir tahun 2025).
Kapasitas ini akan memungkinkan Archi untuk mencapai produksi sebanyak lebih dari 450 kilo ons (setara dengan lebih dari 14 ton) emas per tahun.
(***/rds)