Airmadidi – Dari segi fisik pembangunan di Kota Airmadidi, jangan sampai ada salah penerapan yang ditetapkan, hingga ujungnya merusak ekosistem, permukaan tanah dan ruang terbuka tempat besar.
Hal ini disampaikan Assisten III Pemkab Minut, Drs Max Purukan pada beritamanado.com usai pembahasan laporan akhir penyusunan rencana detail tata ruang dan peraturan zonasi kawasan Kota Airmadidi, Jumat (6/12) pekan lalu.
Terkait akan segi fisik pembangunan tersebut, maka menurut Purukan, perlu adanya pengendalian pembangunan perumahan. “Kalau perumahan kelas bawah baiknya dibangun bertingkat kayak rusunawa,” kata Purukan.
Dibayangkannya, jika ruang terbuka dijadikan semua areal perumahan, maka dampaknya, ruang terbuka makin kecil daya serap sempit, serta debit mata air bisa menjadi berkurang. (robintanauma)
Airmadidi – Dari segi fisik pembangunan di Kota Airmadidi, jangan sampai ada salah penerapan yang ditetapkan, hingga ujungnya merusak ekosistem, permukaan tanah dan ruang terbuka tempat besar.
Hal ini disampaikan Assisten III Pemkab Minut, Drs Max Purukan pada beritamanado.com usai pembahasan laporan akhir penyusunan rencana detail tata ruang dan peraturan zonasi kawasan Kota Airmadidi, Jumat (6/12) pekan lalu.
Terkait akan segi fisik pembangunan tersebut, maka menurut Purukan, perlu adanya pengendalian pembangunan perumahan. “Kalau perumahan kelas bawah baiknya dibangun bertingkat kayak rusunawa,” kata Purukan.
Dibayangkannya, jika ruang terbuka dijadikan semua areal perumahan, maka dampaknya, ruang terbuka makin kecil daya serap sempit, serta debit mata air bisa menjadi berkurang. (robintanauma)