Bitung, BeritaManado.com – Air mata Enji mengalir menyaksikan rumahnya dirobohkan menggunakan alat berat, Kamis (11/11/2021).
Rumah siswi SD GMIM Girian ini adalah salah satu rumah yang dirobohkan petugas gabungan dalam operasi pengosongan lahan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kelurahan Sagerat Weru Satu Kecamatan Matuari.
Sebelum rumahnya dirobohkan, Enji bersama kedua orang tuanya dibantu puluhan anggota Satpol PP mengemasi barang-barangnya untuk dikeluarkan ke halaman.
Namun ketika alat berat makin mendekat, Enji diminta untuk keluar rumah dan menjaga barang-barang termasuk dua ekor anjingnya.
Enji yang mengaku genap berusia 10 tahun pada bulan Desember nanti ini terlihat panik dan sesekali berdiri menjemput barang-barang yang dititipkan untuk disatukan dengan barang lain.
Tas sekolah bergambar tokoh kartun film Frozen, Anna dan Elsa tetap melekat di punggungnya.
“Isinya buku dan alat-alat sekolah,” katanya dengan suara bergetar coba menahan air mata.
Anak keempat dari empat bersaudara ini mengaku, saat petugas pengosongan lahan mulai masuk area lokasi KEK dengan alat berat, dirinya langsung mengemasi perlengkapan sekolah serta sebagian barang-barangnya.
“Saya hanya sempat mengemasi peralatan sekolah seperti buku-buku dan seragam sekolah. Sisanya mama yang kemasi,” katanya.
Namun disaat belalai alat berat mulai merobohkan rumahnya, air mata Enji mulai jatuh. Ia berusaha menyeka dan menyembunyikan wajahnya dengan masker dan topi jaket switer yang dikenakannya.
Anak perempuan ini coba tegar, menyaksikan rumah yang baru ditinggali setahun dirobohkan menyisakan puing.
Sementara itu, proses pengosongan lahan KEK dilakukan Pemprov Sulut dengan melibatkan anggota TNI/Polri dan Satpol PP.
Dari data yang berhasil dihimpun, warga dari luar kota yang menduduki lahan KEK sebanyak 724 Kepala Keluarga dan 2.274 jiwa. Warga Kota Bitung yang tinggal dilahan itu sekitar 1.126 Kepala Keluarga dengan 4.258 jiwa.
(abinenobm)