Manado, BeritaManado.com — Melakukan penerbangan di saat pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang sedang melanda dunia termasuk Indonesia bahkan Sulawesi Utara (Sulut) memang mempunyai cerita yang berkesan.
Kepada BeritaManado.com, Dr Harley Alfredo Benfica Mangindaan SE MSM membagikan cerita tentang pengalamannya melakukan penerbangan di saat pandemi Covid-19 dari Manado ke Jakarta.
“Penerbangan diawali dengan melakukan rapid test dan harus diketahui oleh dinas kesehatan Manado, sebab ini menjadi syarat utama ketika bepergian jauh gunakan transportasi umum sperti pesawat,” kata Harley Mangindaan.
Lebih lanjut, Harley Mangindaan mengatakan situasi bandara yang cenderung sepi disebabkan terbatasnya penerbangan keluar maupun masuk ke Bandara Sam Ratulangi serta melalui pemeriksaan yang ketat hingga pengaturan jarak dalam pesawat.
“Ketika mendarat di Bandara Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta langsung dihadang oleh petugas di pos pemeriksaan dan pendataan,” ujar Bang Ai sapaan akrab Harley Mangindaan.
Bang Ai melanjutkan, ada dua pos yakni pos khusus masuk Jakarta dan pos untuk mendata penumpang yang tidak mampir Jakarta.
“Kedua pos tersebut berjauhan, ketika keluar setelah mengambil bagasi langsung diarahkan petugas ke kiri yang akan masuk jakarta dan ke kanan untuk tidak masuk Jakarta. Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta sudah terasa hingar bingar di pintu kedatangan walau tidak seperti kondisi normal beberapa bulan lalu,” ungkap Wakil Wali Kota Manado periode 2010 hingga 2015.
Ai Mangindaan juga menyimpulkan, orang yang berada dalam pesawat bisa dipastikan sehat karena sudah melakukan pemeriksaan serta kondisi dalam pesawat yang tentu disterilkan dengan disinfektan.
“Jarak duduk pun diatur memenuhi syarat yang berlaku, tidak lupa masker selalu menempel menutupi hidung dan mulut,” tandas Bang Ai yang telah menyandang gelar Doktor Pariwisata Sulut (2014) dan sebelumnya menyelesaikan Master Ekonomi di Universitas Indonesia yang mengulas tentang Pariwisata kota Manado.
(Rei Rumlus)