MANADO – Pemerintah berkomitmen untuk tetap membantu petani agar produksi pertanian terus meningkat serta menjadikan Sulawesi Utara sebagai daerah yang sudah swasembada pangan.
Secara nasional, pertumbuhan produksi beras dan jagung Sulut berada di atas rata-rata. Produksi beras selang 2007-2009 mencapai 6,47 % . Sementara nasional hanya mengalami peningkatan 5,71 %. Sedangkan untuk komoditas jagung nasional, peningkatan produksi rata-rata 15,28 %, sementara Sulut berada pada posisi 26,31 %.
Menurut Gubernur Sulut, SH Sarundajang, kondisi ini harus tetap dipertahankan agar kedepan tidak bergantung dari produksi nasional atau mengandalkan impor.
“Untuk mempertahankan produksi pangan di atas rata-rata nasional, pemerintah memogramkan bantuan kepada petani berupa kemudahan pengadaan bibit juga pupuk guna mendukung keberhasilan petani/kelompok tani agar bisa lebih meningkatkan produksi pertanian” ungkap Sarundajang.
Pemerintah Sulawesi Utara akan menyiapkan sentra-sentra produksi bibit/pembibitan dan menangani kelangkaan pupuk serta akan melakukan peninjauan kembali bagi kontraktor/pengusaha pendistribusi pupuk sehingga tidak seenaknya memainkan harga.
Untuk cengkih, saat ini ditempuh program rehabilitasi tanaman cengkih dan diharapkan agar masyarakat dalam pembudidayaan tanaman cengkih, melakukan penanaman sesuai dengan cara yang benar agar usia cengkih bisa lebih lama.
Senada dengan itu Kepala Dinas Perindustrian Sulut Sanny Parengkuan mengatakan, Pemprov terus berjuang agar harga tetap menguntungkan petani, sehingga tidak perlu khawatir.
Mengantisipasi harga bahan baku rokok agar tidak jatuh, diantaranya dilakukan dengan usaha proteksi selain lewat skema Collateral Management Agreement (CMA), juga gencar melobi pabrikan rokok supaya tetap membuka diri dan melakukan pembelian dalam jumlah besar di Sulawesi Utara.(Hetty F Oroh)
MANADO – Pemerintah berkomitmen untuk tetap membantu petani agar produksi pertanian terus meningkat serta menjadikan Sulawesi Utara sebagai daerah yang sudah swasembada pangan.
Secara nasional, pertumbuhan produksi beras dan jagung Sulut berada di atas rata-rata. Produksi beras selang 2007-2009 mencapai 6,47 % . Sementara nasional hanya mengalami peningkatan 5,71 %. Sedangkan untuk komoditas jagung nasional, peningkatan produksi rata-rata 15,28 %, sementara Sulut berada pada posisi 26,31 %.
Menurut Gubernur Sulut, SH Sarundajang, kondisi ini harus tetap dipertahankan agar kedepan tidak bergantung dari produksi nasional atau mengandalkan impor.
“Untuk mempertahankan produksi pangan di atas rata-rata nasional, pemerintah memogramkan bantuan kepada petani berupa kemudahan pengadaan bibit juga pupuk guna mendukung keberhasilan petani/kelompok tani agar bisa lebih meningkatkan produksi pertanian” ungkap Sarundajang.
Pemerintah Sulawesi Utara akan menyiapkan sentra-sentra produksi bibit/pembibitan dan menangani kelangkaan pupuk serta akan melakukan peninjauan kembali bagi kontraktor/pengusaha pendistribusi pupuk sehingga tidak seenaknya memainkan harga.
Untuk cengkih, saat ini ditempuh program rehabilitasi tanaman cengkih dan diharapkan agar masyarakat dalam pembudidayaan tanaman cengkih, melakukan penanaman sesuai dengan cara yang benar agar usia cengkih bisa lebih lama.
Senada dengan itu Kepala Dinas Perindustrian Sulut Sanny Parengkuan mengatakan, Pemprov terus berjuang agar harga tetap menguntungkan petani, sehingga tidak perlu khawatir.
Mengantisipasi harga bahan baku rokok agar tidak jatuh, diantaranya dilakukan dengan usaha proteksi selain lewat skema Collateral Management Agreement (CMA), juga gencar melobi pabrikan rokok supaya tetap membuka diri dan melakukan pembelian dalam jumlah besar di Sulawesi Utara.(Hetty F Oroh)