Kotamobagu – Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu melalui Bagian Kesejahteraan Sosial (Kesos), dalam waktu dekat akan mengadakan workshop dan penyuluhan antar pemuka dan pengurus agama.
“Seluruh pemuka agama akan bertemu, guna membicarakan soal kerukunan beragama di Kotamobagu agar terus terjaga dengan baik” ujar Kepala bagian (Kabag) kesejahteraan Sosial (Kesos), Mulyono Mokodompit kepada Beritamanado.com.
Selain itu, penyuluhan tentang peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya kepada para pegawai syar’i di Kotamobagu akan digalakkan. “Kegiatan seperti ini sudah dilakukan di tiga kecamatan, berikutnya tinggal giliran kecamatan Kotamobagu Selatan untuk akhir bulan ini” ujarnya.
Menurut Mokodompit, pemateri dari kementerian agama akan memberikan pembekalan serta informasi penting soal keagamaan. “Banyak perbedaan persepsi diantara pegawai syar’i soal tupoksi, kami harap dalam kegiatan ini persepsi yang berbeda-beda itu bisa disatukan lagi” harapnya.
Disinggung soal kesejahteraan pegawai syar’i yang masih di bawah standard, dirinya mengatakan bahwa hal tersebut belum ada nomenklaturnya. “Saya sudah cek di Kesos Provinsi soal itu, dan memang belum ada nomenklaturnya. Satu-satunya cara untuk menyenangkan pegawai syar’i adalah lewat kegiatan-kegiatan seperti ini” tandas Mulyono. (zmi)
Kotamobagu – Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu melalui Bagian Kesejahteraan Sosial (Kesos), dalam waktu dekat akan mengadakan workshop dan penyuluhan antar pemuka dan pengurus agama.
“Seluruh pemuka agama akan bertemu, guna membicarakan soal kerukunan beragama di Kotamobagu agar terus terjaga dengan baik” ujar Kepala bagian (Kabag) kesejahteraan Sosial (Kesos), Mulyono Mokodompit kepada Beritamanado.com.
Selain itu, penyuluhan tentang peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya kepada para pegawai syar’i di Kotamobagu akan digalakkan. “Kegiatan seperti ini sudah dilakukan di tiga kecamatan, berikutnya tinggal giliran kecamatan Kotamobagu Selatan untuk akhir bulan ini” ujarnya.
Menurut Mokodompit, pemateri dari kementerian agama akan memberikan pembekalan serta informasi penting soal keagamaan. “Banyak perbedaan persepsi diantara pegawai syar’i soal tupoksi, kami harap dalam kegiatan ini persepsi yang berbeda-beda itu bisa disatukan lagi” harapnya.
Disinggung soal kesejahteraan pegawai syar’i yang masih di bawah standard, dirinya mengatakan bahwa hal tersebut belum ada nomenklaturnya. “Saya sudah cek di Kesos Provinsi soal itu, dan memang belum ada nomenklaturnya. Satu-satunya cara untuk menyenangkan pegawai syar’i adalah lewat kegiatan-kegiatan seperti ini” tandas Mulyono. (zmi)