Bitung – Puluhan sopir truck tronton memblokir pintu masuk Terminal Petikemas Kota Bitung, Selasa (15/08/2017) malam.
Aksi itu dilakoni para sopir sekitar pukul 20.30 Wita karena kecewa dengan pelayanan yang diberikan management Terminal Petikemas Kota Bitung.
“Kami kesal karena tiga unit alat tango tidak beroperasi karena rusak dan itu terkesan dibiarkan management,” kata salah satu sopir, Amat.
Akibat tiga alat rusak, Amat bersama sopir yang lain merugi karena waktu banyak terbuang mengantri di lokasi terminal.
“Kalau memang ada alat rusak, silakan management melaporkan ke pihak eksepedisi atau pelayaran agar kami tak disalahkan pemilik barang dan pemilik kendaraan,” katanya.
Pada umumnya kata dia, para sopir hanya mengejar persen dari jumlah angkutan, namun karena alat rusak mereka hanya bisa mendapat angkutan sekali dalam sehari.
“Dalam pertemuan beberapa waktu lalu, pihak management sudah berjanji untuk mengganti alat tango yang sering rusak. Tapi kenyataannya hingga kini belum ada pergantian alat,” katanya.
Aksi pemblokiran itu berakhir setelah Kapolsek Kawasan Pelabuhan Kota Bitung, AKP Alfrets Tatuwo datang mengajak berdialog dengan para sopir truck dan mediasi dengan Management Terminal Petikemas.
Dalam penjelasan General Manejer Terminak Petikemas Kota Bitung, I M Gotama menyatakan akan berupaya memperbaiki alat yang rusak, karena paginya spart part baru didatangkan untuk mengganti spar part yang rusak.
“Begitu spart part sudah dipasang, siang sudah berjalan dengan normal. Malam ini, pihak kami tetap melayani bapak-bapak dengan menggunakan dua alat tango lainnya,” katanya.(abinenobm)
Bitung – Puluhan sopir truck tronton memblokir pintu masuk Terminal Petikemas Kota Bitung, Selasa (15/08/2017) malam.
Aksi itu dilakoni para sopir sekitar pukul 20.30 Wita karena kecewa dengan pelayanan yang diberikan management Terminal Petikemas Kota Bitung.
“Kami kesal karena tiga unit alat tango tidak beroperasi karena rusak dan itu terkesan dibiarkan management,” kata salah satu sopir, Amat.
Akibat tiga alat rusak, Amat bersama sopir yang lain merugi karena waktu banyak terbuang mengantri di lokasi terminal.
“Kalau memang ada alat rusak, silakan management melaporkan ke pihak eksepedisi atau pelayaran agar kami tak disalahkan pemilik barang dan pemilik kendaraan,” katanya.
Pada umumnya kata dia, para sopir hanya mengejar persen dari jumlah angkutan, namun karena alat rusak mereka hanya bisa mendapat angkutan sekali dalam sehari.
“Dalam pertemuan beberapa waktu lalu, pihak management sudah berjanji untuk mengganti alat tango yang sering rusak. Tapi kenyataannya hingga kini belum ada pergantian alat,” katanya.
Aksi pemblokiran itu berakhir setelah Kapolsek Kawasan Pelabuhan Kota Bitung, AKP Alfrets Tatuwo datang mengajak berdialog dengan para sopir truck dan mediasi dengan Management Terminal Petikemas.
Dalam penjelasan General Manejer Terminak Petikemas Kota Bitung, I M Gotama menyatakan akan berupaya memperbaiki alat yang rusak, karena paginya spart part baru didatangkan untuk mengganti spar part yang rusak.
“Begitu spart part sudah dipasang, siang sudah berjalan dengan normal. Malam ini, pihak kami tetap melayani bapak-bapak dengan menggunakan dua alat tango lainnya,” katanya.(abinenobm)