Manado – Pelantikan dan pengambilan sumpah atau janji dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, Rabu (23/11/2016) digelar di salah satu hotel berbintang, pagi tadi.
Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Prof Dr Ir Ellen J Kumaat M.Sc DEA dalam sambutannya mengatakan Kita ketahui bahwa etika kedokteran di dasarkan atas azas manfaat bagi pasien, azas tidak mencederai/merugikan, azas hak mengambil keputusan atas langkah yang akan di ambil dan azas keadilan.
“Untuk lulusan yang akan di lantik, hayatilah keempat azas ini sebab inilah yang akan melandasi etika profesi. Semakin banyak dokter di Indonesia yang mendapat Letter of Good Standing dari KKI untuk tujuan konsultatif di mancanegara,” ujar Kumaat.
Lanjutnya, aspek kualitas, hal ini harus terus menerus di tingkatkan setidaknya aspek ini di kawal ketat oleh KKI, Kementerian terkait, IDI dan masyarakat sendiri melalui kontrol sosial.
Gubernur Sulawesi Utara yang di wakili PLT Asisten Satu Drs Roy Mewoh dalam sambutannya mengatakan Menjadi seorang dokter bukanlah hal yang mudah dan harus melalui proses yang begitu panjang serta tidak sedikit pengorbanan yang di berikan baik itu materi, waktu, tenaga dan pikiran. Sesulit apapun perjuangan yang telah kita lakukan pasti akan terbayarkan, ketika kita memperoleh hasil yang memuaskan.
“Drs Roy Mewoh juga menambahkan, segala tindakan harus sesuai dengan sumpah dan janji terutama mengabdikan diri demi kepentingan peri kemanusiaan. Bekerjalah dengan profesional dan penuh tanggung jawab sesuai prosedur pelayanan dengan menjunjung tinggi kode etik kedokteran,” tukasnya. (risatsanger)
Manado – Pelantikan dan pengambilan sumpah atau janji dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, Rabu (23/11/2016) digelar di salah satu hotel berbintang, pagi tadi.
Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Prof Dr Ir Ellen J Kumaat M.Sc DEA dalam sambutannya mengatakan Kita ketahui bahwa etika kedokteran di dasarkan atas azas manfaat bagi pasien, azas tidak mencederai/merugikan, azas hak mengambil keputusan atas langkah yang akan di ambil dan azas keadilan.
“Untuk lulusan yang akan di lantik, hayatilah keempat azas ini sebab inilah yang akan melandasi etika profesi. Semakin banyak dokter di Indonesia yang mendapat Letter of Good Standing dari KKI untuk tujuan konsultatif di mancanegara,” ujar Kumaat.
Lanjutnya, aspek kualitas, hal ini harus terus menerus di tingkatkan setidaknya aspek ini di kawal ketat oleh KKI, Kementerian terkait, IDI dan masyarakat sendiri melalui kontrol sosial.
Gubernur Sulawesi Utara yang di wakili PLT Asisten Satu Drs Roy Mewoh dalam sambutannya mengatakan Menjadi seorang dokter bukanlah hal yang mudah dan harus melalui proses yang begitu panjang serta tidak sedikit pengorbanan yang di berikan baik itu materi, waktu, tenaga dan pikiran. Sesulit apapun perjuangan yang telah kita lakukan pasti akan terbayarkan, ketika kita memperoleh hasil yang memuaskan.
“Drs Roy Mewoh juga menambahkan, segala tindakan harus sesuai dengan sumpah dan janji terutama mengabdikan diri demi kepentingan peri kemanusiaan. Bekerjalah dengan profesional dan penuh tanggung jawab sesuai prosedur pelayanan dengan menjunjung tinggi kode etik kedokteran,” tukasnya. (risatsanger)