Manado – Pihak Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof DR V L Ratumbuisang Manado nantinya akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Sulut, untuk mengembangkan panti psikotik dengan anggaran yang ada pada Dinas Sosial guna memberikan kesempatan kepada para pasien RSJ yang sudah sembuh dan tidak diterima oleh keluarganya lagi untuk diberdayakan. Hal itu disampaikan Direktur RSJ Prof DR V L Ratumbuisang Manado dr Enrico.
Menurut dia, panti rehab psikotik, tersebut akan berfungsi untuk melati mereka, memberikan aktifitas bekerja kepada para pasien tersebut. Hal ini selain memberikan kehidupan normal kepada para pasien yang telah “sembuh” tersebut, juga dimaksudkan untuk tidak membebani rumah sakit sehingga pihak rumah sakit akan lebih berkonsentrasi pada pasien-pasien yang memang lebih membutuhkan pelayanan medik.
“Jadi mereka masih melakukan fungsi-fungsi sosial seperti bekerja, beribadah, berinteraksi, bekerja dikebun. Kami latih menjahit, membuat batako, jadi dipanti itu mereka nantinya akan dilayani,” ujar dr Enrico sembari menjelaskan di daerah kabupaten/kota di Sulut juga telah mengembangkan panti psikotik.
Kami menghimbau kepada keluarga-keluarga yang pasiennya dirawat di RSJ ini agar supaya jangan ragu untuk menerima mereka di rumah. Karena penanganan rumah sakit ini sudah mengacu pada standart nasional. (rizath polii)
Manado – Pihak Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof DR V L Ratumbuisang Manado nantinya akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Sulut, untuk mengembangkan panti psikotik dengan anggaran yang ada pada Dinas Sosial guna memberikan kesempatan kepada para pasien RSJ yang sudah sembuh dan tidak diterima oleh keluarganya lagi untuk diberdayakan. Hal itu disampaikan Direktur RSJ Prof DR V L Ratumbuisang Manado dr Enrico.
Menurut dia, panti rehab psikotik, tersebut akan berfungsi untuk melati mereka, memberikan aktifitas bekerja kepada para pasien tersebut. Hal ini selain memberikan kehidupan normal kepada para pasien yang telah “sembuh” tersebut, juga dimaksudkan untuk tidak membebani rumah sakit sehingga pihak rumah sakit akan lebih berkonsentrasi pada pasien-pasien yang memang lebih membutuhkan pelayanan medik.
“Jadi mereka masih melakukan fungsi-fungsi sosial seperti bekerja, beribadah, berinteraksi, bekerja dikebun. Kami latih menjahit, membuat batako, jadi dipanti itu mereka nantinya akan dilayani,” ujar dr Enrico sembari menjelaskan di daerah kabupaten/kota di Sulut juga telah mengembangkan panti psikotik.
Kami menghimbau kepada keluarga-keluarga yang pasiennya dirawat di RSJ ini agar supaya jangan ragu untuk menerima mereka di rumah. Karena penanganan rumah sakit ini sudah mengacu pada standart nasional. (rizath polii)