Alex Watimena
Bitung – Upaya Dinas Pertanian Kehutanan dan Ketahanan Pangan Pemkot Bitung untuk memperjelas wilayah batas hutan Dua Sudara dan perkebunan mendapat hambatan dari masyarakat. Dimana beberapa waktu lalu ketika sejumlah pegawai Dinas Pertanian Kehutanan dan Ketahanan Pangan Pemkot Bitung hendak memasang patok batas hutan, malah dikejar sekelompok warga menggunakan senjata tajam.
“Padahal tujuan kami hanya untuk memperjelas batas wilayah hutan Dua Sudara dengan wilayah perkebunan, mengingat luas wilayah hutan mengalami penyusutan karena aksi perkebunan,” kata Kadis Pertanian Kehutanan dan Ketahanan Pangan Pemkt Bitung, Alex Watimena, Jumat (5/6/2015).
Akibatnya, program tersebut kata Watimena harus dihentikan untuk sementara karena pegawai mengaku trauma karena sampai dikejar menggunakan senjata tajam oleh warga. Padahal menurutnya, jika pemasangan patok itu selesai, pihaknya akan melanjutkan dengan program penghijauan di areal kurang lebih 200 hektar yang sudah dibuka untuk perkebunan.
“Malah saat ini sebagian besar patok batas sudah dicabut dan digeser dengan alasan kebun mereka itu adalah warisan dari orang tau kendati dalam peta masih masuk dalam wilayah hutan lindung,” katanya.(abinenobm)
Alex Watimena
Bitung – Upaya Dinas Pertanian Kehutanan dan Ketahanan Pangan Pemkot Bitung untuk memperjelas wilayah batas hutan Dua Sudara dan perkebunan mendapat hambatan dari masyarakat. Dimana beberapa waktu lalu ketika sejumlah pegawai Dinas Pertanian Kehutanan dan Ketahanan Pangan Pemkot Bitung hendak memasang patok batas hutan, malah dikejar sekelompok warga menggunakan senjata tajam.
“Padahal tujuan kami hanya untuk memperjelas batas wilayah hutan Dua Sudara dengan wilayah perkebunan, mengingat luas wilayah hutan mengalami penyusutan karena aksi perkebunan,” kata Kadis Pertanian Kehutanan dan Ketahanan Pangan Pemkt Bitung, Alex Watimena, Jumat (5/6/2015).
Akibatnya, program tersebut kata Watimena harus dihentikan untuk sementara karena pegawai mengaku trauma karena sampai dikejar menggunakan senjata tajam oleh warga. Padahal menurutnya, jika pemasangan patok itu selesai, pihaknya akan melanjutkan dengan program penghijauan di areal kurang lebih 200 hektar yang sudah dibuka untuk perkebunan.
“Malah saat ini sebagian besar patok batas sudah dicabut dan digeser dengan alasan kebun mereka itu adalah warisan dari orang tau kendati dalam peta masih masuk dalam wilayah hutan lindung,” katanya.(abinenobm)