Manado – Berbagai persoalan yang belakangan ini semakin mencuat ke atas permukaan masyarakat secara terang menderang, langsung menuai kritikan dan argumentasi dari berbagai pihak. Seperti diketahui baru-baru ini Universitas Sam Ratulangi manado menerima surat rekomendasi Ombudsmen RI terkait hasil pemeriksaan kasus DR Julius Pontoh.
Yang mana dalam rekomendasi tersebut Ombudsmen RI merekomendasikan agar Rektor Unsrat, Prof. DR Donald Rumokoy SH MH dicopot dari jabatannya sebagai Rektor Unsrat. Hal ini langsung ditanggapi secara elegan oleh Kabag Humas Unsrat, Daniel Pangemanan SH MH. Kepada beritamanado Pangemanan menuturkan bahwa saat ini Unsrat tidak mempunyai masalah.
“Jangan mendramatisir Unsrat seolah-olah ada kehancuran. Dunia pendidikan tinggi selalu peka dan kritis dalam menyikapi setiap persoalan, namun dibaliknya harus menjunjung tinggi moral intelektual, tatakrama dan kesantunan. jangan terbawa dengan kepentingan-kepentingan yang tidak sesuai dengan moral akademik,” papar pangemanan via handphone kepada beritamanado.
“Harus kedepandakan kebenaran ilmiah. Saat ini Unsrat tidak ada yang hancur, hanya saja segelintir perilaku orang yang ingin Unsrat tidak sukses. Yakinlah kampus Unsrat sebagai pengawal kebenaran untuk memanusiakan manusia,” tutup Pangemanan.(gn)
Manado – Berbagai persoalan yang belakangan ini semakin mencuat ke atas permukaan masyarakat secara terang menderang, langsung menuai kritikan dan argumentasi dari berbagai pihak. Seperti diketahui baru-baru ini Universitas Sam Ratulangi manado menerima surat rekomendasi Ombudsmen RI terkait hasil pemeriksaan kasus DR Julius Pontoh.
Yang mana dalam rekomendasi tersebut Ombudsmen RI merekomendasikan agar Rektor Unsrat, Prof. DR Donald Rumokoy SH MH dicopot dari jabatannya sebagai Rektor Unsrat. Hal ini langsung ditanggapi secara elegan oleh Kabag Humas Unsrat, Daniel Pangemanan SH MH. Kepada beritamanado Pangemanan menuturkan bahwa saat ini Unsrat tidak mempunyai masalah.
“Jangan mendramatisir Unsrat seolah-olah ada kehancuran. Dunia pendidikan tinggi selalu peka dan kritis dalam menyikapi setiap persoalan, namun dibaliknya harus menjunjung tinggi moral intelektual, tatakrama dan kesantunan. jangan terbawa dengan kepentingan-kepentingan yang tidak sesuai dengan moral akademik,” papar pangemanan via handphone kepada beritamanado.
“Harus kedepandakan kebenaran ilmiah. Saat ini Unsrat tidak ada yang hancur, hanya saja segelintir perilaku orang yang ingin Unsrat tidak sukses. Yakinlah kampus Unsrat sebagai pengawal kebenaran untuk memanusiakan manusia,” tutup Pangemanan.(gn)