Manado, BeritaManado.com – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dibawa komando Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw, bekerja keras melayani masyarakat dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK) bekerja tanpa kenal lelah dalam menangani COVID-19.
Dalam penanganan yang terdampak Covid-19, dengan segala kebutuhannya, Gubernur Olly mengajak semua pihak bergandeng tangan, tanpa melihat sisi kepentingan politik.
“Budayakan Mapalus,” kata Olly.
Hal itu bukan hanya sekedar slogan semata-mata, melainkan roh yang membangkitkan semangat untuk menolong orang lain, jauh lebih dalam dari sekedar rasa simpati.
Karena lewat gerakan Mapalus, terbukti menjadi kekuatan untuk saling peduli di tengah pandemi.
Pemimpin itu hadir untuk melayani bukan untuk dilayani.
Hal tersebut adalah harga yang harus dibayar sebagai pemimpin.
Sebab, pemimpin yang melayani hatinya selalu bersama rakyatnya.
Satu tujuannya, agar masyarakat Sulut tetap dapat menjalankan kesehariannya, dengan mematuhi protokol yang ditetapkan pemerintah yakni, taat menjalankan social distancing dan physical distancing dengan tetap stay at home, work from home and learn from home.
Kesibukan dalam menjalankan pemerintahan sehingga melahirkan kebijakan pro rakyat, sibuk mengurus penanganan COVID-19 terus dilakukan tanpa melihat waktu.
Dalam pemerintahan, dengan segala kebijakannya, Pemprov Sulut telah menggulir Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 8 Tahun 2020 tentang Optimalisasi Pencegahan Penyebaran (OPP) Coronavirus Disease (COVID-19).
Kebijakan tersebut dirilis sebagai bentuk penanganan pandemi yang belum diketahui akan berlangsung sampai kapan.
Menurut Olly, Pergub ini didasari juga pertimbangan lainnya yaitu Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Covid-19 sebagai kedaruratan kesehatan masyakat yang wajib dilakukan upaya penanggulangan.
“Berdasarkan pertimbangan sebagaimana poin dalam Pergub, maka perlu ditetapkan tentang Optimalisasi Pencegahan Penyebaran COVID-19 di wilayah Provinsi Sulawesi Utara,” paparnya.
Pergub ini bertujuan untuk membatasi kegiatan tertentu dan pergerakan orang dan atau barang dalam menekan penyebaran COVID-19.
Dana Pemerintah dan Pribadi Dikucurkan
Kini, karena virus corona mewabah, pemerintah pusat menambah jumlah penerima kartu sembako dari 15,2 juta penerima menjadi 20 juta penerima manfaat se-Indoneska dan nilainya naik 30% dari Rp150 ribu menjadi Rp200 ribu rupiah dan akan diberikan selama 9 bulan.
Bantuan yang dikucurkan menyasar seluruh kalangan masyarakat yang terpinggirkan.
Bantuan tersebut diberikan untuk meringankan beban hidup masyarakat karena dampak pandemi corona, tidak diketahui akan berlangsung sampai kapan.
Tidak hanya bantuan pemerintah pusat, bantuan sosial berupa bahan pokok atau sembako, juga disalurkan Pemprov Sulut.
Adapun paket tersebut berupa 10 bungkus mie instant, beras 5 kilogram, minyak goreng 1 liter, 3 kaleng ikan siap saji dan 5 buah masker.
Pemprov Sulut menyasar lembaga agama, agar bantuan menyentuh semua lini.
Diketahui, penyerahan bantuan lewat lembaga agama dianggap efektif oleh Gubernur Olly karena dapat memepercepat proses penyaluran bantuan yang dibutuhkan masyarakat.
Jangkau Lintas Kabupaten/Kota
Untuk menjawab kegelisahan masyarakat di lintas kabupaten/kota gubernur dan jajaran Forkopimda melakukan kegiatan bakti sosial, dengan membagikan bahan pokok.
Dalam kesibukan yang tak pernah mengenal lelah, Gubernur Olly dan Wagub Steven benar-benar hadir bukan hanya mendengar keluhan dan kegetiran hati rakyatnya yang terdampak COVID-19, tetapi mampu membalut kesusahan, lewat kehadirannya dengan menyapa langsung warga, di lintasan kabupaten/kota.
Gubernur Olly bersama rombongan yang berangkat dengan menumpang kapal dan speed boat dari Kesatriaan Satrol Samuel Languyu Bitung tersebut, menuju tiga lokasi yakni Dermaga Belang Kabupaten Minahasa Tenggara, Pantai Sondana Bolaang Mongondow Selatan dan Dermaga Jiko Port Bolaang Mongondow Timur.
Tak disangka, saat di perjalanan, Olly dan rombongan sempat berpapasan dengan nelayan di tengah laut.
Momen tersebut dimanfaatkan Olly dengan sigap yang langsung membagikan paket sembako.
Bantuan berupa beras, mie instant, ikan kaleng dan juga masker, spontan disambut gembira oleh nelayan.
Bukan hanya itu, nelayan yang tengah melaut, masyarakat pesisir lainnya yang terdampak corona juga mendapatkan sembako.
Wagub Steven Kandouw juga menjangkau masyarakat wilayah pesisir dengan menggunakan jet ski agar bantuan bisa cepat diterima masyarakat.
Usai membagikan bantuan sembako bagi masyarakat pesisir Mitra, Wagub Steven mengatakan bahwa kegiatan baksos bersama Forkopimda bersama Kapolda Sulut dan Pangdam XIII/Merdeka sekaligus juga memantau situasi kondisi masyarakat Sulut di tengah pandemi COVID-19.
“Masyarakat harus menyadari bahwa virus ini sangat membahayakan. Namun demikian jangan panik dan tetap waspada. Sebab kalau kita tahu aturan dan kita saling menjaga komunikasi dengan orang lain dan mau mendengar anjuran pemerintah, maka COVID-19 ini dapat kita cegah,” ucapnya.
Dukungan Penuh untuk Tenaga Medis
Jaminan Pemprov Sulut untuk memenuhi kebutuhan yang terkena dan terdampak COVID-19 terus direalisasikan dan terus bergerak memberi bantuan sosial, dengan beberapa kloter dan secara bertahap.
Bahkan gubernur dan wagub juga intens memberikan bantuan Alat Perlindungan Diri (APD) untuk tenaga dokter dan paramedis yang bertugas di garda terdepan.
Keluarga Olly Dondokambey bersama istri tercinta Rita Tamuntuan, menunjukkan empati kepada para tenaga medis, khususnya di tengah pandemi COVID-19.
Kepedulian itu ditunjukkan dengan memberikan bantuan pribadi berupa 200 set APD berupa masker, hazmat, face shield dan susu steril siap minum kepada para tenaga kesehatan (nakes) serta 1500 masker untuk penjaga pasien di sejumlah rumah sakit di Sulut.
Tenaga dokter dan paramedis juga mendapat perhatian gubernur bersama keluarga, dengan memberikan APD.
Rumah sakit yang menerima bantuan ini yaitu RSUD Anugerah Tomohon, RS GMIM Siloam Sonder, RS Budi Setia Langowan, RS Advent Teling dan RSUD Maria Walanda Maramis.
Bantuan kemanusiaan ini diserahkan oleh utusan keluarga yaitu Jean Sumilat bersama tim di setiap rumah sakit.
Bahkan Gubernur Olly juga menyiapkan tempat istirahat bagi tenaga dokter dan paramedis untuk beristirahat, dengan menyiapkan villa Dahlia di Kalasey.
Villa Dahlia yang terletak di Jalan Trans Sulawesi tepatnya di Desa Kalasey, Kabupaten Minahasa, kini dijadikan sebagai tempat istirahat bagi para tenaga medis yang menangani pasien COVID-19.
Para tenaga medis yang kesehariannya bertugas di ruang isolasi RSUP Kandou Manado, perlu mendapatkan tempat istirahat yang baik.
Menurut Olly, Villa Dahlia yang berkapasitas sekitar 23 kamar ini dipilih karena lokasinya cukup strategis tak jauh dari RSUP Kandou.
Penggunaan sebagai tempat tinggal sementara ini sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan pihaknya kepada para tenaga medis yang selama ini berjuang terdepan dalam merawat pasien COVID-19.
Tak hanya itu, untuk memudahkan mobilitas para petugas saat berangkat dan pulang dari rumah sakit, Pemprov Sulut akan menyiapkan layanan antar jemput.
Semua yang dikerjakan, bagi Olly bukanlah sebuah pencitraan.
Dia mengajak seluruh masyarakat bersatu dan bergandeng tangan.
“Kesampingkan semua kepentingan mari kita sama-sama bergandeng tangan untuk memutus mata rantai COVID-19, sampai semuanya kembali normal,” tandasnya.
(ADV/Finda Muhtar)