Manado – Kasus minuman beralkohol (minol) menempati urutan teratas dalam hasil pelaksanaan Operasi Penyakit Masyarakat (Ops Pekat) Samrat-2016 di Polda Sulut dan jajaran. Data diperoleh dari laporan analisa dan evaluasi (anev) Ops Pekat minggu pertama, 22-28 Februari 2016, tercatat 83 kasus minol dengan 90 tersangka. Kasus terbanyak berikutnya adalah mabuk sebanyak 26 kasus, 75 tersangka.
Minol tanpa ijin, orang mabuk, kejahatan jalanan (street crime), senjata tajam, judi dan tindak kejahatan lainnya merupakan sasaran utama dalam Ops Pekat Samrat-2016. Sebanyak 300 personel Polda Sulut dan Polres/ta jajaran pun diturunkan dalam operasi yang akan berlangsung hingga 22 Maret 2016 mendatang.
Kabid Humas Polda Sulut, AKBP Wilson Damanik, SH, mengatakan, Ops Pekat bertujuan untuk menekan angka kriminalitas dan menunjang program pengembangan pemerintah daerah.
“Tujuan Ops Pekat adalah untuk menekan angka kriminalitas di wilayah hukum Polda Sulut, guna memberikan rasa aman dan nyaman masyarakat dalam beraktifitas. Selain itu juga untuk menunjang program pengembangan pemerintah daerah dibidang keamanan dan ketertiban,” ujar Kabid Humas.
Terkait banyaknya kasus minol dalam operasi ini, Kabid Humas menghimbau masyarakat untuk menghindari minol karena bisa memicu terjadinya tindak kejahatan.
“Hindari minuman beralkohol. Banyak aksi kejahatan yang berawal dari mengkonsumsi minuman ini. Mari kita ciptakan situasi kamtibmas yang kondusif, dan jangan menjadi korban bahkan pelaku aksi kejahatan,” pungkas Kabid Humas. (***/risat?
Manado – Kasus minuman beralkohol (minol) menempati urutan teratas dalam hasil pelaksanaan Operasi Penyakit Masyarakat (Ops Pekat) Samrat-2016 di Polda Sulut dan jajaran. Data diperoleh dari laporan analisa dan evaluasi (anev) Ops Pekat minggu pertama, 22-28 Februari 2016, tercatat 83 kasus minol dengan 90 tersangka. Kasus terbanyak berikutnya adalah mabuk sebanyak 26 kasus, 75 tersangka.
Minol tanpa ijin, orang mabuk, kejahatan jalanan (street crime), senjata tajam, judi dan tindak kejahatan lainnya merupakan sasaran utama dalam Ops Pekat Samrat-2016. Sebanyak 300 personel Polda Sulut dan Polres/ta jajaran pun diturunkan dalam operasi yang akan berlangsung hingga 22 Maret 2016 mendatang.
Kabid Humas Polda Sulut, AKBP Wilson Damanik, SH, mengatakan, Ops Pekat bertujuan untuk menekan angka kriminalitas dan menunjang program pengembangan pemerintah daerah.
“Tujuan Ops Pekat adalah untuk menekan angka kriminalitas di wilayah hukum Polda Sulut, guna memberikan rasa aman dan nyaman masyarakat dalam beraktifitas. Selain itu juga untuk menunjang program pengembangan pemerintah daerah dibidang keamanan dan ketertiban,” ujar Kabid Humas.
Terkait banyaknya kasus minol dalam operasi ini, Kabid Humas menghimbau masyarakat untuk menghindari minol karena bisa memicu terjadinya tindak kejahatan.
“Hindari minuman beralkohol. Banyak aksi kejahatan yang berawal dari mengkonsumsi minuman ini. Mari kita ciptakan situasi kamtibmas yang kondusif, dan jangan menjadi korban bahkan pelaku aksi kejahatan,” pungkas Kabid Humas. (***/risat?