Bitung, BeritaManado.com – Komisaris Utama PT Membangun Sulut Hebat (MSH), Mikson Tilaar membantah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kota Bitung tidak jalan.
Menurutnya, semenjak resmi dioperasikan, sudah ada sejumlah perusahaan yang beraktivitas di KEK Kota Bitung.
Hal itu disampaikan Mikson usai mengikuti Rapat Kordinasi Rencana Focus Grup Discussion (FGD) pengembangan KEK Kota Bitung di Ruangan Rapat lantai IV Kantor Wali Kota Bitung, Rabu (19/05/2021).
FGD itu digagas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri-Hengky Honandar yang dihadiri sejumlah instansi.
“Siapa bilang KEK Bitung tidak jalan? Itu keliru. Buktinya sampai hari ini sudah ada tiga perusahaan besar beroperasi di KEK dan puluhan lainnya sudah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT MSH,” kata Mikson.
Memang kata Mikson, saat ini pihaknya lebih fokus ke pihak swasta untuk terlebih dahulu beraktivitas dengan mulai melakukan pembangunan infrastruktur di lokasi KEK.
Dan lahan seluas 92 hektar milik Pemprov kata dia, memang belum “tersentuh” karena keterbatasan anggaran untuk mulai membangun fasilitas penunjang bagi investor.
“Makanya kita lebih fokus ke pihak swasta untuk memulai pembangunan karena dalam aturan pengelolaan dan pembangunan KEK Bitung ada dua, yakni pemerintah dan swasta,” katanya.
Terkait lahan 92 hektar yang kembali didiami warga, Mikson menyatakan juga sempat dibahas dalam FGD dan dalam waktu dekat akan dilakukan penertiban.
“Pak Wali Kota dan Wakil sendiri meminta agar diberikan kewenangan untuk melakukan penertiban secara persuasif dengan alasan mereka adalah warga Kota Bitung,” katanya.
Permintaan Maurits-Hengky itu kata dia, membuat pihaknya sangat salut karena lebih mengedepankan pendekatan dibandingkan penertiban menggunakan aparat.
“KEK Bitung adalah salah satu proyek strategis nasional di Sulut, jadi jika ada yang menghalangi maka aparat TNI dan Polri yang akan bertindak. Tapi itu tidak diinginkan Pak Maurits dan Hengky,” katanya.
Wali Kota sendiri mengapresiasi semua pihak yang ikut hadir dalam FGD pengembangan KEK dan menekankan pentingnya jaminan kenyamanan terutama kepastian kepada investor serta membuat kebijakan yang menarik investasi.
“Kedepannya kami akan jadwalkan pertemuan dengan seluruh kepala daerah kawasan Indonesia Timur guna mendorong ekspor komoditi dari Pelabuhan Kota Bitung,” katanya.
FGD itu ikut juga dihadiri KARD Perekonomian Prov Sulut, Kepala PT MSH, Dirut PT.MSH, Kepala Bea Cukai, Kepala Karantina Manado, Kabag Kerja sama dan Manager Operasi PT Pelindo.
(abinenobm)