Minut, BeritaManado.com – Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Minahasa Utara (Minut) yang mengaku istri anggota Polri, diduga melakukan tindakan intimidasi terhadap jurnalis.
ASN inisial E, pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Minut diduga melontarkan kalimat intimidasi terhadap salah satu jurnalis Minut bernama Ficky Koloay, pada Jumat (3/2/2023).
Saat itu, E, sedang mencari tahu oknum jurnalis yang melaporkan dirinya kepada Bupati Minut Joune Ganda dalam agenda coffee morning, Jumat (27/1/2023) pagi.
Saat itu, wartawan online Ficky Koloay berkesempatan memberi usulan kepada Bupati Minut, agar pengelolaan anggaran media bisa lebih profesional, dan oknum ASN yang tidak bisa bekerja dengan maksimal, sebaiknya diganti.
Usulan tersebut juga diiyakan sejumlah wartawan lainnya, dimana mereka ikut meminta agar Bupati Minut Joune Ganda bisa menindak tegas oknum ASN di dalam tubuh Diskominfo Minut yang diduga kerap bermain anggaran.
Kemudian, pada Jumat (3/2/2023) sore, Ficky Koloay dan seorang jurnalis lainnya yang sedang berada di Kantor Diskominfo Minut, diajak berbicara oleh ASN inisial E, yang sehari-hari bertugas sebagai kepala seksi di Diskominfo Minut.
ASN E kemudian mulai melontarkan pertanyaan-pertanyaan perihal pembahasan dalam coffee morning bersama Bupati Joune Ganda, salah satunya ia mencari tahu siapa yang mengadu terkait oknum ASN di Diskominfo Minut.
Ficky dan rekannya sesama jurnalis kemudian mengatakan bahwa ada banyak jurnalis yang mengadukan hal tersebut kepada Bupati Joune Ganda.
Diduga karena kurang puas dengan jawaban Ficky dan temannya, ASN E kemudian melontarkan kalimat diduga intimidasi terhadap keduanya.
“Paitua kwa intel dari awal, jadi gampang kita mo cari tahu sapa dia, (suami kan anggota Intel dari awal, jadi mudah bagi saya untuk cari tahu siapa pemberi informasi, red),” ujar ASN E.
ASN E sendiri diketahui sebagai istri anggota Intel Polres Minahasa Utara.
Maksud dari pernyataan ASN E, turut dipertanyakan sejumlah jurnalis lainnya di Minut.
Rivo Lumihi, salah satu jurnalis di Minahasa Utara mempertanyakan maksud dari kalimat yang dilontarkan ASN E.
“Apakah karena istri anggota Polri lalu seenaknya berkata demikian? Tentu tidak boleh. Lalu kalau sudah diketahui siapa jurnalis yang mengadu ke bupati, lalu mau apa?” tanya Rivo, jurnalis manadosulutnews.com.
Pemimpin Redaksi BeritaManado.com, Finda Muhtar juga menyesalkan masih ada keluarga polisi yang sering berulah di tengah sorotan tajam kepada institusi Polri usai kasus Ferdy Sambo.
“Sambo saja polisinya polisi, tidak kebal terhadap hukum. Saya kira, jika masih ada lagi kalimat-kalimat intimidasi dari anggota Polri dan keluarganya, itu sangat disayangkan,” ujar Finda.
Sementara itu, oknum ASN E, ketika dikonfirmasi, berdalih bahwa kalimat yang dimaksud ditujukan untuk mencaritahu siapa oknum ASN yang diadukan para wartawan ke Bupati Joune Ganda.
“Kita nda pusing kalo wartawan, yang ASN aja kita mo cari tahu siapa,” ujar E.
(Mougly BM)