Langowan – Kondisi yang satu ini patut dicurigai. Sampul naskah soal Ujian Nasional kurang dan sampai di ruangan ujian (bilik) sudah dalam keadaan terbuka.
Hal itu terjadi di Bilik 1 SMP N 6 Langowan saat ujian hari kedua dimulai pada Selasa (10/6/2016) kemarin.
Kepala SMP N 6 Langowan Sterny Ering berdalih saat pembukaan sampul naskah soal UN pertama kali, dokumen negara itu dalam keadaan tertutup, namun ternyata setelah dibagikan soalnya kurang.
Soal yang dibawa dengan menggunakan kotak seperti baki ini selanjutnya ditukar dengan yang ada di bilik lain dan dibawa ke bilik 1 dalam keadaan terbuka. Namun ternyata setelah dibagikan masih kekurangan juga.
Informasi yang dihimpun BeritaManado.com, saat pertama dibagikan, soal hanya untuk 18 siswa. Sedangkan yang kedua hanya untuk 15 siswa.
Anehnya, kedua sampun naskah soal UN itu asalnya dari bilik lain berdasarkan keterangan kepala sekolah yang turut diiyakan oleh Kepala UPT Dikpora Kecamatan Langowan Barat Jenny Sembel SPd.
“Ini tidak masalah karena kekurangn ini disebabkan dari pusat. Soal yang kurang telah diambil dari cadangan soal di bilik lain,” kata Sterny dengan raut wajah agak gugub saat dikonfirmasi wartawan.
Keanehan lainnya pada situasi tersebut adalah mula dari Kepala UPT Dikporan, Kepala Sekolah dan dua orang guru pengawas kompak mengatakan kepada wartawan bahwa hal itu tidak masalah dan biasa terjadi.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi II DPRD Minahasa Ivonne Andries SIP mengatakan bahwa hal itu cukup mengherankan.
“Seharusnya sebelum mulai UN dilaksanakan, wadah tempat meletakkan naskah soal UN sudah disiapkan untuk masing-masing bilik. Kalau demikian pengaturannya pasti tidak akan mengalami hal itu, karena pusat memberikan soal sesuai data dari sekolah,” kata Ivonne yang juga adalah Ketua Fraksi Partai Golkar. (frangkiwullur)
Langowan – Kondisi yang satu ini patut dicurigai. Sampul naskah soal Ujian Nasional kurang dan sampai di ruangan ujian (bilik) sudah dalam keadaan terbuka.
Hal itu terjadi di Bilik 1 SMP N 6 Langowan saat ujian hari kedua dimulai pada Selasa (10/6/2016) kemarin.
Kepala SMP N 6 Langowan Sterny Ering berdalih saat pembukaan sampul naskah soal UN pertama kali, dokumen negara itu dalam keadaan tertutup, namun ternyata setelah dibagikan soalnya kurang.
Soal yang dibawa dengan menggunakan kotak seperti baki ini selanjutnya ditukar dengan yang ada di bilik lain dan dibawa ke bilik 1 dalam keadaan terbuka. Namun ternyata setelah dibagikan masih kekurangan juga.
Informasi yang dihimpun BeritaManado.com, saat pertama dibagikan, soal hanya untuk 18 siswa. Sedangkan yang kedua hanya untuk 15 siswa.
Anehnya, kedua sampun naskah soal UN itu asalnya dari bilik lain berdasarkan keterangan kepala sekolah yang turut diiyakan oleh Kepala UPT Dikpora Kecamatan Langowan Barat Jenny Sembel SPd.
“Ini tidak masalah karena kekurangn ini disebabkan dari pusat. Soal yang kurang telah diambil dari cadangan soal di bilik lain,” kata Sterny dengan raut wajah agak gugub saat dikonfirmasi wartawan.
Keanehan lainnya pada situasi tersebut adalah mula dari Kepala UPT Dikporan, Kepala Sekolah dan dua orang guru pengawas kompak mengatakan kepada wartawan bahwa hal itu tidak masalah dan biasa terjadi.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi II DPRD Minahasa Ivonne Andries SIP mengatakan bahwa hal itu cukup mengherankan.
“Seharusnya sebelum mulai UN dilaksanakan, wadah tempat meletakkan naskah soal UN sudah disiapkan untuk masing-masing bilik. Kalau demikian pengaturannya pasti tidak akan mengalami hal itu, karena pusat memberikan soal sesuai data dari sekolah,” kata Ivonne yang juga adalah Ketua Fraksi Partai Golkar. (frangkiwullur)