Bitung, BeritaManado.com – Sejumlah warga Pinokalan Asri Kelurahan Pinokalan Lingkungan VI Kecamatan Ranowulu dikejutkan dengan material batu menimpa pemukiman, Sabtu (10/07/2021).
Material batu itu diduga berasal dari blasting atau peledakan yang dilakukan pekerja proyek tol Manando-Bitung yang beterbangan ke kawasan pemukiman.
Menurut salah satu warga, Benny, kejadian itu terjadi sekitar pukul 14.15 Wita dan ada empat rumah yang mengalami kerusakan diduga akibat material blasting.
“Saat kejadian, memang ada kegiatan blasting ditandai dengan suara ledakan dan getaran disertai materil batu menimpa sejumlah rumah,” kata Benny.
Material batu seukuran kepalan orang dewasa itu kata Benny, menimpa atap rumah hingga berlubang, dinding rumah dan kaca jendela rumah.
“Lokasi blasting sekitar 200 meter dari pemukiman, makanya kita dugaan material batu yang menimpa rumah warga dari aktivitas itu,” katanya.
Berry sendiri mengaku, untuk suara ledakan dan getaran, warga sudah terbiasa karena aktivitas itu sudah sering dilakukan, namun material blasting menimpa pemukiman yang mencemaskan karena mengancam keselamatan.
“Kami tidak menolak proyek jalan tol, tapi tolong perhatikan keselamatan masyarakat. Bagaimana kalau batu mengenai warga? Siapa yang tanggungjawab?,” katanya.
Dari informasi, keempat rumah warga yang diduga menjadi korban material blasting adalah rumah Keluarga Chandra-Rachmawaty (batu masuk dalam rumah), Keluarga Ngongoloy-Sanger (beton rumah dan seng terkena batu), Keluarga Tapahing-Rampengan (kaca jendela pecah batu masuk dalam rumah), rumah Jerry (tong air pecah) dan rumah Imelda Lahope (atap rumah bocor terkena batu).
Atas kejadian itu, Lurah Pinokalan, Keti Emor yang coba dikonfirmasi apakah betul ada rumah warganya yang tertimpa material blasting, enggan untuk menjawab.
Konfirmasi via WhatsApp ke Keti tidak ditanggapi kendati sudah muncul tanda telah dibaca atau read.
Sementara itu, proyek tol Manado-Bitung mengalami hambatan di STA KM 29-31 atau daerah mata air Aerujang karena lapisan batuan keras dan cadas sehingga pihak pekerja menggunakan metode blasting.
(abinenobm)