Amurang—Keluhan sejumlah konsumen atas kejadian beberapa kali soal penjualan Supermarket Sakura Mart di jalan Trans Sulawesi, tepatnya di Kelurahan Buyungon Kecamatan Amurang. Pasalnya, disaat sejumlah Pers akan melakukan konfirmasi, pihak managemen sepertinya enggan menemui Pers.
Seperti diketahui, bahwa sudah banyak kali Sakura Mart memajang semua jualan harga yang tertera di counter justru berbeda setelah dilakukan pembayaran di kasir. Banyak warga (konsumen, red) tak mau pusing dengan itu. Tetapi, banyak juga yang ikut pusing dengan perbedaan ini.
‘’Ternyata, harga-harga yang terpampang di counter justru tidak diperbaiki setiap beberapa hari. Kalau juga, harganya tak naik atau turun, tetap harga di konter tertera sama dengan yang lama. Pada kenyataannya, setelah konsumen membayar justru kenaikan hingga 25 sampai 30 persen,’’ ujar Daniel P, warga Kilometer Tiga.
Menurutnya, memang tidak melihat secara jelas. Tetapi, ada samar-samar kalau harga tak sama dengan harga setelah pembayaran di kasir. Dengan demikian, dirinya berkesimpulan kalau Sakura Mart melakukan pembodohan kepada konsumen.
‘’Jelas, sesuai UU Republik Indonesia, No 8 tahun 1999 tentang konsumen. Pihak Sakura Mart harus melindungi konsumen. Jangan justru membodohi warga (konsumen, red). Dan cara managemen Sakura Mart tersebut bukan baru sekali. Tetapi, banyak sekali pembodohan dilakukan managemen Sakura Mart,’’ jelas Daniel.
Manager Sakura Mart, Boyke Parapat belum berhasil dikonfirmasi. ‘’Maaf pak, Manager Sakura Mart pak Boyke Parapat belum datang. Nanti kami sampaikan kedatangan anda,’’ jelas salah satu security yang mengaku enggan tulis namanya. (and)
Amurang—Keluhan sejumlah konsumen atas kejadian beberapa kali soal penjualan Supermarket Sakura Mart di jalan Trans Sulawesi, tepatnya di Kelurahan Buyungon Kecamatan Amurang. Pasalnya, disaat sejumlah Pers akan melakukan konfirmasi, pihak managemen sepertinya enggan menemui Pers.
Seperti diketahui, bahwa sudah banyak kali Sakura Mart memajang semua jualan harga yang tertera di counter justru berbeda setelah dilakukan pembayaran di kasir. Banyak warga (konsumen, red) tak mau pusing dengan itu. Tetapi, banyak juga yang ikut pusing dengan perbedaan ini.
‘’Ternyata, harga-harga yang terpampang di counter justru tidak diperbaiki setiap beberapa hari. Kalau juga, harganya tak naik atau turun, tetap harga di konter tertera sama dengan yang lama. Pada kenyataannya, setelah konsumen membayar justru kenaikan hingga 25 sampai 30 persen,’’ ujar Daniel P, warga Kilometer Tiga.
Menurutnya, memang tidak melihat secara jelas. Tetapi, ada samar-samar kalau harga tak sama dengan harga setelah pembayaran di kasir. Dengan demikian, dirinya berkesimpulan kalau Sakura Mart melakukan pembodohan kepada konsumen.
‘’Jelas, sesuai UU Republik Indonesia, No 8 tahun 1999 tentang konsumen. Pihak Sakura Mart harus melindungi konsumen. Jangan justru membodohi warga (konsumen, red). Dan cara managemen Sakura Mart tersebut bukan baru sekali. Tetapi, banyak sekali pembodohan dilakukan managemen Sakura Mart,’’ jelas Daniel.
Manager Sakura Mart, Boyke Parapat belum berhasil dikonfirmasi. ‘’Maaf pak, Manager Sakura Mart pak Boyke Parapat belum datang. Nanti kami sampaikan kedatangan anda,’’ jelas salah satu security yang mengaku enggan tulis namanya. (and)