Tahuna – Kuliah Kerja Lapangan Mahasiswa (KKL) Politeknik Negeri Nusa Utara (PolNustar) yang digelar dua pekan, akhirnya Selasa ( 11/2/22014) berakhir. Acara penutupan dilaksanakan di Balai Pertemuan Umum (BPU) Tamako.
Acara penutupan ini berjalan dengan penuh keharuan, dimana mulai dari keterwakilan mahasiswa yang membawahkan kesan selama dua minggu berada di 17 kampung sekecamatan Tamako. “Sejak awal kami ( mahasiswa, red) merasa takut karena KKL di wilayah Tamako, dan setahu kami karakter orang Tamako kasar dan menakutkan,” kata salah satu perwakilan mahasiswa.
Tapi setelah menjalani selama dua minggu berbaur langsung dengan masyarakat, para mahasiswa mengaku apa yang dokwatirkan selama ini justru terbalik. Karena ternyata masyarakat yang ada di Kecamatan Tamako memiliki hati yang baik, sehingga membuat para mahasiswa berat sekali untuk meninggalkan Kapitalaung bersama perangkat maupun masyarakat yang banyak membantu.
Begitu pun sebaliknya, kesan yang disampaikan Kapitalaung Nagha II, Nelson Teramanis mewakili 17 Kampung mengatakan, mahasiswa KKL ini banyak sekali membantu masyarakat melalui program serta pemecahan masaalah yang dilakukan disetiap kampung. Sehingga dirinya bersama masyarakat merasa kehilangan dikala para mahasiswa ini harus kembali lagi beraktifitas di kampus.
“Jujur saja saya mewakili 17 Kapitalaung yang ada menyampaikan banyak terima kasih atas kehadiran para adik-adik mahasiswa ini, serta kami pun merasa kehilangan dikala mereka harus kembali ke kampus untuk menuntut ilmu. Harapan kami agar adik-adikku ini untuk terus tetap semangat belajar agar bisa lulus dengan nilai yang memuaskan dan bisa kembali mengabdi dimasyarakat,” kata Teramanis.
Sementara itu, pihak PolNustar yang hadir dalam acara penutupan mahasiswa KKL yakni Prof Dr Ir F G Ijong MSc Wakil Direktur Bidang Akademik dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada para Kapitalaung serta masyarakat Tamako. Apabila dalam pelaksanaan KKL ini sudah menerimenerima 187 mahasiswa selama dua minggu dan permohonan maaf bila ada hal yang kurang berkenan dihati Kapitalaung maupun masyarakat yang dilakukan para mahasiswa.
” Saya selaku pimpinan PolNustar memberikan apresiasi kepada bapak camat Tamako, seluruh Kapitalang maupun masyarakat yang sudah banyak membantu kami, sehingga KKL ini bisa berjalan dengan baik. Karena saat pelepasan jumlah 187 mahasiswa begitu juga penarikan dengan jumlah yang sama. Serta berharap untuk kedepan terus terbina hubungan dengan baik antara pihak polnustar dengan pemerintah kecamatan Tamako,” kata Ijong .
Disis lain, Camat Tamako, Fans Vik Sahempa berharap pihak PolNustar untuk bisa menjadikan salah satu kampung yang ada di Tamako sebagai tempat praktek para mahasiswa di bidang perikanan, kesehatan maupun IT guna menunjang program pemerintah yang menjadikan Kecamatan Tamako sebagai centra minapolitan.
” Selaku pemerintah kecamatan berharap banyak hal-hal positif yang bisa terlaksana melalui program KKL yang dilaksanakan adik-adik mahasiswa. Serta menjadi harapan kami, kirannya hasil pendataan yang dilakukan oleh mahasiswa menjadi acuan pemerintah kecamatan dalam musrembang,” kata Sahempa.
Selanjutnya acara penutupan ini dilajutkan dengan pemberian cendra mata dan foto bersama sekaligus santap bersama, dan acara bebas. Hadir pula sejumlah dosen pembimbing dan panitia KKL Polnustar 2014, Meis T Walembutu S Kep Ns dan sekretaris C Sarapil SPi MA serta ketua jurusan dari 3 program studi. (gun)
Tahuna – Kuliah Kerja Lapangan Mahasiswa (KKL) Politeknik Negeri Nusa Utara (PolNustar) yang digelar dua pekan, akhirnya Selasa ( 11/2/22014) berakhir. Acara penutupan dilaksanakan di Balai Pertemuan Umum (BPU) Tamako.
Acara penutupan ini berjalan dengan penuh keharuan, dimana mulai dari keterwakilan mahasiswa yang membawahkan kesan selama dua minggu berada di 17 kampung sekecamatan Tamako. “Sejak awal kami ( mahasiswa, red) merasa takut karena KKL di wilayah Tamako, dan setahu kami karakter orang Tamako kasar dan menakutkan,” kata salah satu perwakilan mahasiswa.
Tapi setelah menjalani selama dua minggu berbaur langsung dengan masyarakat, para mahasiswa mengaku apa yang dokwatirkan selama ini justru terbalik. Karena ternyata masyarakat yang ada di Kecamatan Tamako memiliki hati yang baik, sehingga membuat para mahasiswa berat sekali untuk meninggalkan Kapitalaung bersama perangkat maupun masyarakat yang banyak membantu.
Begitu pun sebaliknya, kesan yang disampaikan Kapitalaung Nagha II, Nelson Teramanis mewakili 17 Kampung mengatakan, mahasiswa KKL ini banyak sekali membantu masyarakat melalui program serta pemecahan masaalah yang dilakukan disetiap kampung. Sehingga dirinya bersama masyarakat merasa kehilangan dikala para mahasiswa ini harus kembali lagi beraktifitas di kampus.
“Jujur saja saya mewakili 17 Kapitalaung yang ada menyampaikan banyak terima kasih atas kehadiran para adik-adik mahasiswa ini, serta kami pun merasa kehilangan dikala mereka harus kembali ke kampus untuk menuntut ilmu. Harapan kami agar adik-adikku ini untuk terus tetap semangat belajar agar bisa lulus dengan nilai yang memuaskan dan bisa kembali mengabdi dimasyarakat,” kata Teramanis.
Sementara itu, pihak PolNustar yang hadir dalam acara penutupan mahasiswa KKL yakni Prof Dr Ir F G Ijong MSc Wakil Direktur Bidang Akademik dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada para Kapitalaung serta masyarakat Tamako. Apabila dalam pelaksanaan KKL ini sudah menerimenerima 187 mahasiswa selama dua minggu dan permohonan maaf bila ada hal yang kurang berkenan dihati Kapitalaung maupun masyarakat yang dilakukan para mahasiswa.
” Saya selaku pimpinan PolNustar memberikan apresiasi kepada bapak camat Tamako, seluruh Kapitalang maupun masyarakat yang sudah banyak membantu kami, sehingga KKL ini bisa berjalan dengan baik. Karena saat pelepasan jumlah 187 mahasiswa begitu juga penarikan dengan jumlah yang sama. Serta berharap untuk kedepan terus terbina hubungan dengan baik antara pihak polnustar dengan pemerintah kecamatan Tamako,” kata Ijong .
Disis lain, Camat Tamako, Fans Vik Sahempa berharap pihak PolNustar untuk bisa menjadikan salah satu kampung yang ada di Tamako sebagai tempat praktek para mahasiswa di bidang perikanan, kesehatan maupun IT guna menunjang program pemerintah yang menjadikan Kecamatan Tamako sebagai centra minapolitan.
” Selaku pemerintah kecamatan berharap banyak hal-hal positif yang bisa terlaksana melalui program KKL yang dilaksanakan adik-adik mahasiswa. Serta menjadi harapan kami, kirannya hasil pendataan yang dilakukan oleh mahasiswa menjadi acuan pemerintah kecamatan dalam musrembang,” kata Sahempa.
Selanjutnya acara penutupan ini dilajutkan dengan pemberian cendra mata dan foto bersama sekaligus santap bersama, dan acara bebas. Hadir pula sejumlah dosen pembimbing dan panitia KKL Polnustar 2014, Meis T Walembutu S Kep Ns dan sekretaris C Sarapil SPi MA serta ketua jurusan dari 3 program studi. (gun)