Airmadidi – Tepat pukul 13.00 WITA, Jumat 18 oktober 2012, Ketua Umum Dewan Pengurus Besar LSM Waraney Puser In Tana Toar Lumimuut, John “Choy” Pandeiroth, melantik segenap jajaran pengurus daerah LSM Waraney Puser In Tana Toar Lumimuut kabupaten Minahasa Utara dengan Ir. Ronny Siwi sebagai Ketua dan Ir. Patrice Tamengkel sebagai Panglima Minut.
Dalam pelantikan, John “Choy” Pandeiroth mengamanatkan agar LSM WPITTL Kabupaten Minut agar bersinergi dengan pemerintah setempat dalam memajukan daerah lewat program-program pelestarian dan pengembangan kebudayaan. Senada dengan John, Toar Palilingan dalam sambutannya sebagai penasehat organisasi, menekankan pentingnya menumbuh kembangkan budaya daerah di tengah-tengah kondisi kekinian yang serba moderen.
Nilai-nilai adat istiadat yang diturunkan oleh leluhur harus terus dipelihara dan dikembangkan namun juga mampu bersinergi dengan modernisasi. Budaya mapaluse yang begitu cepat terkikis jaman, harus kembali diangkat sebagai wujud pemeliharaan budaya sekaligus pendekatan solusi terhadap kondisi kekinian terkait sulitnya tenaga kerja di bidang pertanian ataupun lapangan pekerjaan lainnya.
Bupati Minut, Sompie Singal dalam sambutannya juga menerima baik kehadiran LSM WPITTL yang menjadi motor serta ujung tombak masyarakat Minahasa dalam turut serta membantu lancarnya program pembangunan pemerintah sekaligus sebagai pelindung adat dan budaya masyarakat. Singal juga berjanji akan menopang sepenuhnya program LSM WPITTL yang sejalan dengan program pemerintah Minut dan mengajak agar bersama-sama mengawal jalannya pembangunan di Minut.
Ronny Siwi, selaku Ketua Minut dalam ucapan terima kasihnya juga berjanji akan memajukan LSM dan berjalan berdampingan dengan pemerintah Minut demi kemajuan daerah dan organisasi. Ronny Siwi dan Patrice Tamengkel saat ini menjabat sebagai salah satu Kepala SKPD di Minut. Stenly Suwuh yang juga selaku penasehat organisasi ketika diwawancarai mengatakan, bahwa LSM WPITTL ini adalah organisasi budaya yang layak di contohi, karena melibatkan tokoh-tokoh politik, tokoh-tokoh pemuda, birokrat dan akademisi dalam
kepengurusannya.
“Organisasi ini memiliki potensi besar setelah membuka diri terhadap tokoh-tokoh akademisi, politik dan birokrat. Organisasi ini tidak lagi identik dengan premanisme, tapi mulai menunjukkan kualitas sebagai organisasi
masyarakat yang berkelas dan terpercaya,” tukasnya. (SOV)