BITUNG—Lama menghilang menyuarakan aspirasi dan mengkritisi Pemkot Bitung, LSM Pisok berjanji untuk kembali muncul. Apalagi menurut ketua LSM Pisok, Jacky Sumampouw, sejumlah LSM telah terkontaminasi dengan berbagai kepentingan pribadi dan politik.
Akibatnya Sumampouw mengambil sikap konsolidasi kembali pasukannya untuk pendampingan kepada masyarakat Kota Bitung. “Saya sangat kecewa kalau ada sebagian LSM yang mulai memasang aksi kongkalingkong dengan pemerintah, untuk ini saatnya kami ke kembali mendampingi masyarakat,” kata Sumampouw.
Tak hanya itu, malah menurutnya, kini ia sementara mengumpulkan data-data untuk mendampingi agar pemerintah terus memperhatikan kesejahteraan rakyat, jangan hanya terfokus pada pembangunan fisik yang dinilainya tidak maksimal. Salah satu contoh menurutnya, pembangunan gedung kesenian di wilayah Girian yang dianggap perlu penjelasan dari Pemkot Bitung.
“Bangunan tersebut banyak sekali tiang penyanga. Bagaimana mau menonton kalau setiap jarak 5 meter ada tiang. Bangunan tersebut tak melalui kajian yang mendalam, alias asal dibangun untuk mengejar keuntungan,” katanya.
Belum lagi menurutnya, bangunan gedung kesenian tersebut sudah menghabiskan puluhan miliar dana Pamkot Bitung. Sedangkan masih banyak program masyarakat yang membutuhkan anggaran, namun sudah tersedot ke pembangunan gedung yang dianggarkan secara kontinyu dalam APBD.
“Bayangkan kalau dana gedung kesenian diserahkan kepada warga lewat pemberdayaan ekonomi, pembukaan lapangan pekerjaan bukan sedikit orang sejahtera,” ujar Sumampouw.
Sementara itu Kasubag Humas Pemkot Bitung, Erwin Kontu merespon poitif rencana Sumampouw yang bakal kembali menghidupkan LSM Pisok. Pasalnya menurut Kontu, Pemkot Bitung sangat berbangga kalau ada organisasi yang menjadi mitra pemerintah dalam mengawal pembangunan.
“Selamat datang kembali untuk LSM Pisok dan kalau memang kehadirannya akan membawa dampak bagi warga Kota Bitung itu sudah menjadi fungsi sebagai LSM,” kata Kontu.
Namun soal masalah pembangunan gedung kesenian, Kontu enggan banyak berkomentar karena menurtnya itu sudah masuk area teknis. “Yang saya ketahui pembangunan gedung itu melibatkan unsur budayawan dan seniman sehingga dirasa tak ada masalah lagi,” katanya.(en)
BITUNG—Lama menghilang menyuarakan aspirasi dan mengkritisi Pemkot Bitung, LSM Pisok berjanji untuk kembali muncul. Apalagi menurut ketua LSM Pisok, Jacky Sumampouw, sejumlah LSM telah terkontaminasi dengan berbagai kepentingan pribadi dan politik.
Akibatnya Sumampouw mengambil sikap konsolidasi kembali pasukannya untuk pendampingan kepada masyarakat Kota Bitung. “Saya sangat kecewa kalau ada sebagian LSM yang mulai memasang aksi kongkalingkong dengan pemerintah, untuk ini saatnya kami ke kembali mendampingi masyarakat,” kata Sumampouw.
Tak hanya itu, malah menurutnya, kini ia sementara mengumpulkan data-data untuk mendampingi agar pemerintah terus memperhatikan kesejahteraan rakyat, jangan hanya terfokus pada pembangunan fisik yang dinilainya tidak maksimal. Salah satu contoh menurutnya, pembangunan gedung kesenian di wilayah Girian yang dianggap perlu penjelasan dari Pemkot Bitung.
“Bangunan tersebut banyak sekali tiang penyanga. Bagaimana mau menonton kalau setiap jarak 5 meter ada tiang. Bangunan tersebut tak melalui kajian yang mendalam, alias asal dibangun untuk mengejar keuntungan,” katanya.
Belum lagi menurutnya, bangunan gedung kesenian tersebut sudah menghabiskan puluhan miliar dana Pamkot Bitung. Sedangkan masih banyak program masyarakat yang membutuhkan anggaran, namun sudah tersedot ke pembangunan gedung yang dianggarkan secara kontinyu dalam APBD.
“Bayangkan kalau dana gedung kesenian diserahkan kepada warga lewat pemberdayaan ekonomi, pembukaan lapangan pekerjaan bukan sedikit orang sejahtera,” ujar Sumampouw.
Sementara itu Kasubag Humas Pemkot Bitung, Erwin Kontu merespon poitif rencana Sumampouw yang bakal kembali menghidupkan LSM Pisok. Pasalnya menurut Kontu, Pemkot Bitung sangat berbangga kalau ada organisasi yang menjadi mitra pemerintah dalam mengawal pembangunan.
“Selamat datang kembali untuk LSM Pisok dan kalau memang kehadirannya akan membawa dampak bagi warga Kota Bitung itu sudah menjadi fungsi sebagai LSM,” kata Kontu.
Namun soal masalah pembangunan gedung kesenian, Kontu enggan banyak berkomentar karena menurtnya itu sudah masuk area teknis. “Yang saya ketahui pembangunan gedung itu melibatkan unsur budayawan dan seniman sehingga dirasa tak ada masalah lagi,” katanya.(en)