Manado – Pakar politik Sulawesi Utara sekaligus akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sam Ratulangi (Fisip Unsrat) Manado, Dr Daud Ferry Liando SIP MSi kepada beritamanado.com mengemukakan terkait dengan faktor-faktor yang menyebabkan sehingga biaya politik dalam momentum politik itu mahal.
“Setidaknya ada empat hal yang membuat sampai biaya politik saat ini begitu mahal,” kata Ferry Liando sapaan akrabnya. Berikut disajikan empat faktor tersebut.
Pertama, ada sebuah kesadaran politik bahwa mereka belum berkontribusi terhadap perjuangan rakyat. hal ini menyebabkan mereka sulit mendapatkan simpati dari pemilih, maka cara untuk mempengaruhi pemilih adalah menyogok dengan uang.
Kedua, ada kesadaran dari elite politik bahwa mereka belum populer dikalangan pemilih, maka cara yang dilakukan untuk mendongkrak popularitas beriklan di media dengan dana besar serta mengunakan media kampanye seperti baliho yang hal tersebut banyak menguras anggaran.
Ketiga, minimnya kontribusi terhadap partai politik sehingga mau masuk daftar calon saja harus mengeluarkan bajet yang besar. Ini dilakukan agar masuk menjadi calon tetap (DCT), ketika hal ini terjadi maka kewajiban berupa setoran kepada partai bukanlah rahasia umum lagi saat ini. pada bagian ini kader partai yang berkualitas dan loyal degan sendiri akan tersingkir karena biaya-biaya tadi.
Keempat, karakter pemilih yang pragmatis, artinya pemilih saat ini mayoritasnya memandang kekuatan calon dari aspek financial bukan pada aspek integritas, kualitas, moralitas bahkan kemampuan kepemimpinannya.
Empat bagian inilah yang seyogianya dijadikan faktor yang begitu dominan sehingga biaya politik sebuah momentum atau hajatan politik itu mahal.(fiko)
Manado – Pakar politik Sulawesi Utara sekaligus akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sam Ratulangi (Fisip Unsrat) Manado, Dr Daud Ferry Liando SIP MSi kepada beritamanado.com mengemukakan terkait dengan faktor-faktor yang menyebabkan sehingga biaya politik dalam momentum politik itu mahal.
“Setidaknya ada empat hal yang membuat sampai biaya politik saat ini begitu mahal,” kata Ferry Liando sapaan akrabnya. Berikut disajikan empat faktor tersebut.
Pertama, ada sebuah kesadaran politik bahwa mereka belum berkontribusi terhadap perjuangan rakyat. hal ini menyebabkan mereka sulit mendapatkan simpati dari pemilih, maka cara untuk mempengaruhi pemilih adalah menyogok dengan uang.
Kedua, ada kesadaran dari elite politik bahwa mereka belum populer dikalangan pemilih, maka cara yang dilakukan untuk mendongkrak popularitas beriklan di media dengan dana besar serta mengunakan media kampanye seperti baliho yang hal tersebut banyak menguras anggaran.
Ketiga, minimnya kontribusi terhadap partai politik sehingga mau masuk daftar calon saja harus mengeluarkan bajet yang besar. Ini dilakukan agar masuk menjadi calon tetap (DCT), ketika hal ini terjadi maka kewajiban berupa setoran kepada partai bukanlah rahasia umum lagi saat ini. pada bagian ini kader partai yang berkualitas dan loyal degan sendiri akan tersingkir karena biaya-biaya tadi.
Keempat, karakter pemilih yang pragmatis, artinya pemilih saat ini mayoritasnya memandang kekuatan calon dari aspek financial bukan pada aspek integritas, kualitas, moralitas bahkan kemampuan kepemimpinannya.
Empat bagian inilah yang seyogianya dijadikan faktor yang begitu dominan sehingga biaya politik sebuah momentum atau hajatan politik itu mahal.(fiko)