Minahasa, BeritaManado.com — Suasana berbeda dalam peringatan kemerdekaan tahun 2020 ini.
Dimana Indonesia masih dalam keadaan Pandemi COVID-19.
Tercatat sampai dengan 17 Agustus 2020 atau tepat 75 tahun Indonesia Merdeka, pasien COVID-19 mencapai 141.370 kasus, dengan perincian sembuh 94.458 kasus dan meninggal 6.207 kasus.
Namun, Laurensia Tambalean, Mahasiswa FISIP Unsrat ini mengatakan, walaupun sekarang masih dalam keadaan pandemi, semangat juang dan jiwa nasionalisme sebagai pemuda Indonesia tidak boleh surut.
“Jangan biarkan keadaan memaksa kita untuk merasa gagal. Karena sesungguhnya yang menciptakan kesempatan itu dan yang dapat mewujudkan impian adalah kita sendiri,” ujar gadis asal Kembes, Minahasa, Senin (17/8/2020).
Bagi kelahiran, Manado, 10 April 2002 ini, kemerdekaan adalah bagaimana setiap anak bangsa bebas untuk berpendapat, bebas untuk menyuarakan hak dan tentunya bebas untuk berekspresi.
“Kemerdekaan bukan hanya bicara soal negara yang sudah merdeka, tapi bagaimana pemuda di dalam negara itu bisa merdeka dalam berpikir kreatif dan inovatif. Kita juga harus menjadi pemuda yang bisa berkomitmen untuk menggapai cita-cita, mimpi, dan harapan,” ujar anak dari pasangan Geraart Tambalean dan Olivia Aray ini.
Ia menambahkan Pemuda adalah ujung tombak negara, generasi penerus bangsa, dan pemegang tongkat estafet kemerdekaan.
“Maka dari itu saya mengajak mari semua pemuda Indonesia untuk bersama-sama meneruskan semangat negara tercinta dan semangat pahlawan yang telah mendahului kita, NKRI harga mati, Merdeka,” ujar gadis cantik yang hoby menulis cerpen ini.
(Dedy Dagomes)