Ratahan – Tokoh-tokoh lansia se Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) akan mengusulkan ke pemerintah kabupaten (Pemkab) Mitra, untuk memasukan bahasa daerah yang terdiri dari bahasa Tounsawang, Pasan, dan Ponosakan, ke dalam kurikulum sekolah mulai dari SD, SMP hingga SMA/SMK.
Hal ini terungkap saat rapat kerja kelompok fungsional lansia Se-Mitra yang dilaksanakan di GMIM Eben Heazer Molompar, Wililayah Tombatu Timur, Minggu (15/6/2014). Menurut Ketua Lansia Rayon 6 Mitra Arie Boseke, rapat kerja yang dihadiri 250 orang lansia dari seluruh pengurus ditingkat jemaat, wilayah hingga rayon ini, juga membicarakan berbagai program lansia yang nantinya akan dilaksanakan kepengurusan yang baru.
“Keputusan kita melanjutkan program pengurus periode kepemimpinan sebelumnya. Dan tang tak kalah pentingnya juga adalah mengusulkan ke Pemkab Mitra agar bahasa daerah masuk dalam kurikulum sekolah. Ini yang nantinya akan kita lakukan bersama kedepan dengan pengurus lainnya,” papar Boseke didampingi Sekretaris Petrus Manoppo, dan Bendahara H.O Naray.
Rapat kerja yang diawali dengan ibadah yang dipimpin oleh Pdt Meike Kawetmaleke STh, juga dihadiri pembicara yakni mantan anggota legislatif Minahasa, Yulius Tiow. Adapun program yang nantinya dilaksanakan adalah kesenian berupa lomba koor lansia, katreli lansia, maengket lansia ditingkat rayon/kabupaten.
“Puncak kegiatan akan dilaksanakan bulan September di Jemaat Imanuel Basaan, Wilayah Ratatotok. Khusus untuk lomba paduan suara, lagu wajib yang akan diperlombakan diambil dari NNBT No.36 “Barang Siapa Yang Percaya Kepada Tuhan,” jelasnya. (rulandsandag)
Ratahan – Tokoh-tokoh lansia se Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) akan mengusulkan ke pemerintah kabupaten (Pemkab) Mitra, untuk memasukan bahasa daerah yang terdiri dari bahasa Tounsawang, Pasan, dan Ponosakan, ke dalam kurikulum sekolah mulai dari SD, SMP hingga SMA/SMK.
Hal ini terungkap saat rapat kerja kelompok fungsional lansia Se-Mitra yang dilaksanakan di GMIM Eben Heazer Molompar, Wililayah Tombatu Timur, Minggu (15/6/2014). Menurut Ketua Lansia Rayon 6 Mitra Arie Boseke, rapat kerja yang dihadiri 250 orang lansia dari seluruh pengurus ditingkat jemaat, wilayah hingga rayon ini, juga membicarakan berbagai program lansia yang nantinya akan dilaksanakan kepengurusan yang baru.
“Keputusan kita melanjutkan program pengurus periode kepemimpinan sebelumnya. Dan tang tak kalah pentingnya juga adalah mengusulkan ke Pemkab Mitra agar bahasa daerah masuk dalam kurikulum sekolah. Ini yang nantinya akan kita lakukan bersama kedepan dengan pengurus lainnya,” papar Boseke didampingi Sekretaris Petrus Manoppo, dan Bendahara H.O Naray.
Rapat kerja yang diawali dengan ibadah yang dipimpin oleh Pdt Meike Kawetmaleke STh, juga dihadiri pembicara yakni mantan anggota legislatif Minahasa, Yulius Tiow. Adapun program yang nantinya dilaksanakan adalah kesenian berupa lomba koor lansia, katreli lansia, maengket lansia ditingkat rayon/kabupaten.
“Puncak kegiatan akan dilaksanakan bulan September di Jemaat Imanuel Basaan, Wilayah Ratatotok. Khusus untuk lomba paduan suara, lagu wajib yang akan diperlombakan diambil dari NNBT No.36 “Barang Siapa Yang Percaya Kepada Tuhan,” jelasnya. (rulandsandag)