Bitung – Disaat gencar-gencarnya Wali Kota Bitung, Max Lomban dan Wakil Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri mengkampanyekan penyelamatan lingkungan, sejumlah oknum malah sengaja menebang pohon perindang seenaknya.
Mirisnya, penebangan pohon parindang kali ini terjadi di depan SD Negeri Manembo-nembo dengan alasan pohon itu menghalangi rencana pembangunan pagar sekolah, Kamis (16/11/2017).
Dari pantauan, ada dua pohon perindang yang selama ini memberikan kesejukan bagi pengguna jalan dan siswa sekolah kala panas terik.
Akibatnya, orangtua siswa hingga warga sekitar kantor Kelurahan Manembo-nembo Tengah yang bersebelahan dengan sekolah itu merasa keberatan pebebangan pohon perindang itu.
Lurah Manembo-nembo Tengah, Amelia Ngantung sendiri mengaku kaget dengan aksi penebangan pohon perindang itu karena tak ada yang datang meminta izin atau melapor jika hendak menebang pohon.
“Kami tak memberikan izin untuk melakukan penabangan dan tak ada yang datang meminta izin,” katanya.
Dari pengakuan sejumlah guru SD Negeri Manembo-nembo, penebangan pohon perindang itu sesuai instruksi Kepala Sekolah karena akan ada pembangunan pagar sekolah.
Sementaa itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Bitung, Jeffry Sondakh menegaskan pemotongan pohon yang dilakukan di depan SD Negeri Manembo-nembo merupakan kejahatan lingkungan dan tindakan itu dapat diproses hukum sampai dipenjarakan.
“Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Pemukiman untuk menindak oknum yang melakukan penebangan,” kata Jeffry
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Pemkot Bitung, Julius Ondang mengecam perbuatan itu dan dalam waktu dekat diriny akan diberi sanksi keras.
“Ini tak bisa ditoreril karena saat ini kita begitu gencarnya mengkampanyekan menjaga lingkungan yang salah satunya adalah menggalakkan menanam pohon,” katanya.
Malah menurutnya, salah satu program Dinas Pendidikan adalah menjadikan semua sekolah rindang dengan menanam pohon.
“Kami berharap semua kepala-kepala sekolah agar memanfaatkan lingkungan sekolah untuk ditanami pohon sebagai sumber air dan oksigen,” katanya.
(abinenobm)
Bitung – Disaat gencar-gencarnya Wali Kota Bitung, Max Lomban dan Wakil Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri mengkampanyekan penyelamatan lingkungan, sejumlah oknum malah sengaja menebang pohon perindang seenaknya.
Mirisnya, penebangan pohon parindang kali ini terjadi di depan SD Negeri Manembo-nembo dengan alasan pohon itu menghalangi rencana pembangunan pagar sekolah, Kamis (16/11/2017).
Dari pantauan, ada dua pohon perindang yang selama ini memberikan kesejukan bagi pengguna jalan dan siswa sekolah kala panas terik.
Akibatnya, orangtua siswa hingga warga sekitar kantor Kelurahan Manembo-nembo Tengah yang bersebelahan dengan sekolah itu merasa keberatan pebebangan pohon perindang itu.
Lurah Manembo-nembo Tengah, Amelia Ngantung sendiri mengaku kaget dengan aksi penebangan pohon perindang itu karena tak ada yang datang meminta izin atau melapor jika hendak menebang pohon.
“Kami tak memberikan izin untuk melakukan penabangan dan tak ada yang datang meminta izin,” katanya.
Dari pengakuan sejumlah guru SD Negeri Manembo-nembo, penebangan pohon perindang itu sesuai instruksi Kepala Sekolah karena akan ada pembangunan pagar sekolah.
Sementaa itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Bitung, Jeffry Sondakh menegaskan pemotongan pohon yang dilakukan di depan SD Negeri Manembo-nembo merupakan kejahatan lingkungan dan tindakan itu dapat diproses hukum sampai dipenjarakan.
“Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Pemukiman untuk menindak oknum yang melakukan penebangan,” kata Jeffry
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Pemkot Bitung, Julius Ondang mengecam perbuatan itu dan dalam waktu dekat diriny akan diberi sanksi keras.
“Ini tak bisa ditoreril karena saat ini kita begitu gencarnya mengkampanyekan menjaga lingkungan yang salah satunya adalah menggalakkan menanam pohon,” katanya.
Malah menurutnya, salah satu program Dinas Pendidikan adalah menjadikan semua sekolah rindang dengan menanam pohon.
“Kami berharap semua kepala-kepala sekolah agar memanfaatkan lingkungan sekolah untuk ditanami pohon sebagai sumber air dan oksigen,” katanya.
(abinenobm)