Manado, BeritaManado.com — Belakangan ini, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) telah menjadi tuan rumah bagi sejumlah Profesor dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Pasalnya, sudah 12 Profesor UGM diketahui melakukan kunjungan ke Sulut dalam tiga bulan terakhir ini.
Pada Juli-Agustus 2023, dua Profesor dari UGM datang ke Sulut dalam rangka program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa UGM.
Kemudian, pada awal sampai pertengahan Oktober 2023, sepuluh Profesor dari Dewan Guru Besar (DGB) UGM melakukan kunjungan ke Sulut dalam program Professors Go To Frontiers yang terkait dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
“Benar, sudah 12 Guru Besar atau Profesor dari UGM yang datang ke Sulut. Bahkan akan ada 1 atau 2 Profesor lagi yang bakal datang ke Sulut. Mereka sudah menghubungi saya terkait kedatangan bulan ini atau bulan depan,” jelas Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Kota Manado, Taufik M Tumbelaka.
Namun sayangnya, kata dia, kesempatan ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pihak-pihak terkait.
Menurutnya, beberapa oknum pejabat di Pemerintah Daerah, belum mampu memaksimalkan manfaat kedatangan para Profesor UGM itu.
Padahal dalam pandangannya, kunjungan ini membuka peluang kerja sama yang dapat meningkatkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) di Sulut.
“Bahkan yang terakhir datang 10 Profesor dari DGB UGM. Seharusnya dimanfaatkan dalam bentuk peluang kerja sama untuk memperkuat dan mengangkat lebih tinggi nama Sulut, “ katanya.
Sebagai seorang analis Politik dan Pemerintahan Sulut, Tumbelaka berharap agar kunjungan-kunjungan seperti ini di masa depan dapat dimanfaatkan dengan lebih baik oleh para pejabat di Sulut.
Ia mengungkapkan bahwa Sulut dengan prestasinya yang telah diraih, harus terus memperkuat kerja sama dengan pihak luar, termasuk lembaga pendidikan seperti UGM Yogyakarta.
“Ke depan harapan saya adalah jika ada kunjungan seperti itu yang termasuk kategori kunjungan langka, maka para Pemangku Kebijakan di Sulut dapat lebih jeli dan peka guna memanfaatkannya,” harapnya.
Sebab kata dia, kunjungan Profesor UGM ke Sulut adalah kesempatan langka yang dapat meningkatkan mutu pendidikan dan pengembangan wilayah.
Diharapkan alumni Fisipol UGM angkatan 1986/1987 ini, pejabat di Sulut ke depan akan lebih proaktif dalam menjalin kerja sama yang bermanfaat dengan lembaga-lembaga pendidikan terkemuka seperti UGM.
(***/jenly)