KOTAMOBAGU – Ada yang menarik saat pemagaran Pasar Serasi 7 Januari 2012 lalu, yang berujung bentrok antara Pol PP versus pedagang pasar yang ngotot bertahan. Saat bentrok terjadi, masyarakat Kotamobagu yang datang melihat langsung, mempertanyakan kualitas tameng Pol PP yang pecah hingga mencapai belasan.
Udin Simbala misalnya, warga kelurahan Matali ini mengatakan kepada wartawan, “Yang saya tahu, tameng, seragam, pisau dan perlengkapan pendukung lain dianggarkan dengan dana yang lumayan besar, kena benturan sedikit saja kok cepat rusak, seandainya bentrokan meluas, anggota yang tak didukung peralatan memadai bisa luka parah atau kemungkinan buruk lain,” ujar Udin.
Salah seorang pemerhati mengungkapkan bahwa, “Peralatan yang digunakan oleh Satpol PP antara lain tameng (pelindung) seharusnya yang bermutu terbaik, bandingkan saja dengan yang biasa dipakai oleh aparat di wilayah lain, kan anggarannya juga lumayan, jangan membeli barang kualitas rendah agar untung besar,” tukasnya.
Sementara, Kasat Pol PP Herman Arai, saat dimintai tanggapan mengenai hal itu mengelak jika dikatakan tameng yang digunakan berkualitas rendah. “Kualitas tameng baik, saat pemagaran kemarin tameng sekuat apapun pasti pecah, karena benturan dengan benda-benda keras,” tutur Arai.
Ditanyakan soal berapa jumlah tameng pecah, Arai mengatakan, “Hanya ada beberapa tameng yang pecah, tidak banyak,” tukasnya. (zumi)
KOTAMOBAGU – Ada yang menarik saat pemagaran Pasar Serasi 7 Januari 2012 lalu, yang berujung bentrok antara Pol PP versus pedagang pasar yang ngotot bertahan. Saat bentrok terjadi, masyarakat Kotamobagu yang datang melihat langsung, mempertanyakan kualitas tameng Pol PP yang pecah hingga mencapai belasan.
Udin Simbala misalnya, warga kelurahan Matali ini mengatakan kepada wartawan, “Yang saya tahu, tameng, seragam, pisau dan perlengkapan pendukung lain dianggarkan dengan dana yang lumayan besar, kena benturan sedikit saja kok cepat rusak, seandainya bentrokan meluas, anggota yang tak didukung peralatan memadai bisa luka parah atau kemungkinan buruk lain,” ujar Udin.
Salah seorang pemerhati mengungkapkan bahwa, “Peralatan yang digunakan oleh Satpol PP antara lain tameng (pelindung) seharusnya yang bermutu terbaik, bandingkan saja dengan yang biasa dipakai oleh aparat di wilayah lain, kan anggarannya juga lumayan, jangan membeli barang kualitas rendah agar untung besar,” tukasnya.
Sementara, Kasat Pol PP Herman Arai, saat dimintai tanggapan mengenai hal itu mengelak jika dikatakan tameng yang digunakan berkualitas rendah. “Kualitas tameng baik, saat pemagaran kemarin tameng sekuat apapun pasti pecah, karena benturan dengan benda-benda keras,” tutur Arai.
Ditanyakan soal berapa jumlah tameng pecah, Arai mengatakan, “Hanya ada beberapa tameng yang pecah, tidak banyak,” tukasnya. (zumi)