Manado – Pembicaraan terkait dengan eksistensi Partai Politik (Parpol) belakangan ini dapat kita peroleh di setiap tempat yang ada di Kota Manado, entah persoalan Pemilihan Kepala Daerah, Pemilihan Legislatif 2014, sampai pada Pemilihan Umum yakni Presiden dan Wakil Presiden. Kesemuannya itu melibatkan peran Partai Politik.
Pembicaraan tentang partai poliikpun ternyata lagi ramai diperbincangan oleh para akademisi terkait dengan keberadaan 12 partai peserta pemilu saat ini.
Berbeda dengan kesemuanya, kali ini Kelompok Studi Kajian Ilmu Pemerintahan (KS-KIP) yang digagas oleh beberpa anak mudah dari Fisip Unsrat swmwnjak tahun 2008 tersebut malah mengkriik keberadaan Partai Politik yang ada sat ini.
“Benar jika kita mengatakan bahwa untuk memperoleh kekuasaan politik harus mengunakan Partai Politik. Persoalan inilah yang membuat setiap orang yang bercokol di Partai Politik melupakan tugas dan peran mereka yang dapat dikatakan sangat fundamental, yakni memberikan pendidikan politik kepada masyarakat,” kritik Ewin Kambey SIP disela-sela diskusi KS KIP tadi malam.
“Peran Perpol sangatlah strategis dalam belantika perpolitikan saat ini. tapi seharunya ada perhatian yang diberikan kepada masyarakat yakni pendidikan politik secara berjenjang. yang dimaksud sexara herjenjang yaitu bukan hanya dilakukan jiga momentum pemilihan saja, seperti Pilkada, Pileg, ataupun Pemilu,” lagi kritk Kambey.
Ditambahkannya juga bahwa “Dengan posisi sentral seperti itu, maka selayaknya partai politik mempunyai perwncanaan yang sistematis terkait dwngan pwmberian pendidikan politik. entah itu satu bulan sekali, atau 3 bulan sekali. sehingga melalui proses itu masyarakat kita akan tercerdaskan secara perlahan tentang kehidupan politik,” tutup Kambey.
Hadir dalam acara tersebut penguus-pengurus KS KIP seperti, Meiwan Lumenta SIP, Edys Bahagia SIP, Setiawan Misa SIP, Braits Arundw SIP dan pendiri KS KIP Fiko Onga.(jkf)
Manado – Pembicaraan terkait dengan eksistensi Partai Politik (Parpol) belakangan ini dapat kita peroleh di setiap tempat yang ada di Kota Manado, entah persoalan Pemilihan Kepala Daerah, Pemilihan Legislatif 2014, sampai pada Pemilihan Umum yakni Presiden dan Wakil Presiden. Kesemuannya itu melibatkan peran Partai Politik.
Pembicaraan tentang partai poliikpun ternyata lagi ramai diperbincangan oleh para akademisi terkait dengan keberadaan 12 partai peserta pemilu saat ini.
Berbeda dengan kesemuanya, kali ini Kelompok Studi Kajian Ilmu Pemerintahan (KS-KIP) yang digagas oleh beberpa anak mudah dari Fisip Unsrat swmwnjak tahun 2008 tersebut malah mengkriik keberadaan Partai Politik yang ada sat ini.
“Benar jika kita mengatakan bahwa untuk memperoleh kekuasaan politik harus mengunakan Partai Politik. Persoalan inilah yang membuat setiap orang yang bercokol di Partai Politik melupakan tugas dan peran mereka yang dapat dikatakan sangat fundamental, yakni memberikan pendidikan politik kepada masyarakat,” kritik Ewin Kambey SIP disela-sela diskusi KS KIP tadi malam.
“Peran Perpol sangatlah strategis dalam belantika perpolitikan saat ini. tapi seharunya ada perhatian yang diberikan kepada masyarakat yakni pendidikan politik secara berjenjang. yang dimaksud sexara herjenjang yaitu bukan hanya dilakukan jiga momentum pemilihan saja, seperti Pilkada, Pileg, ataupun Pemilu,” lagi kritk Kambey.
Ditambahkannya juga bahwa “Dengan posisi sentral seperti itu, maka selayaknya partai politik mempunyai perwncanaan yang sistematis terkait dwngan pwmberian pendidikan politik. entah itu satu bulan sekali, atau 3 bulan sekali. sehingga melalui proses itu masyarakat kita akan tercerdaskan secara perlahan tentang kehidupan politik,” tutup Kambey.
Hadir dalam acara tersebut penguus-pengurus KS KIP seperti, Meiwan Lumenta SIP, Edys Bahagia SIP, Setiawan Misa SIP, Braits Arundw SIP dan pendiri KS KIP Fiko Onga.(jkf)