Tomohon – Pasca kecelakaan yang menimpanya belum lama ini, kondisi kesehatan HS alias Harwin (36), salah satu wartawan media cetak Biro Tomohon dikabarkan mulai pulih kembali.
“Ya. Puji syukur kondisi kesehatan saya berangsur-angsur mulai pulih kembali. Memang masih harus menjalani operasi, namun akan dilakukan jika pembengkakan di bagian paha sudah turun. Mungkin Kamis pekan depan sembari tunggu antrian,” ungkap Harwin saat dihubungi Minggu 4 Maret 2012.
Kendati demikian, meski saat ini sementara menjalani proses penyembuhan di RSUP Malalayang, keluarga korban masih menyimpan perasaan kecewa terhadap pelayanan yang diberikan oleh RS Bethesda Tomohon. Pasalnya, ketika hendak dipindahkan Kamis 1 Maret 2012 lalu, korban dan keluarganya harus menunggu beberapa jam, meski proses administrasinya telah selesai, termasuk pembayaran mobil ambulance.
“Seluruh proses administrasi termasuk ongkos ambulance yang akan membawa saya dari RS Bethesda ke RSUP Malalayang itu ditanggung oleh keluarga pelaku. Sekitar pukul dua siang sudah selesai semuanya. Namun baru bisa diantar pukul lima sore. Alasan pihak rumah sakit meski memiliki dua armada ambulance namun saat itu yang ada hanya ada satu sopir dan baru membawa pasien ke Manado. Jadi harus menunggunya kembalihanya,” ujarnya.
Tak pelak, hal ini langsung menimbulkan kritikan pedas dari sesama wartawan rekan korban. “Harus dan mesti ada penjelasan resmi dari pihak RS Bethesda Tomohon terkait apa yang dialami rekan kami. Ini kejadian yang sungguh dan sangat memalukan. Aneh, ada dua kendaraan namun hanya satu sopirnya. Jelas kami menuntut pertanggungjawabannya. Syukur tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” tegas Rikson Karundeng dari Harian Media Sulut yang turut diamini Donny Turang dari Harian Reportase, Jeackry Lumansik Harian Radar, Bobby Sambeka RRI, Kiki Sualang Mars FM Tomohon, serta sejumlah wartawan Biro Tomohon lainnya. (iker)
Tomohon – Pasca kecelakaan yang menimpanya belum lama ini, kondisi kesehatan HS alias Harwin (36), salah satu wartawan media cetak Biro Tomohon dikabarkan mulai pulih kembali.
“Ya. Puji syukur kondisi kesehatan saya berangsur-angsur mulai pulih kembali. Memang masih harus menjalani operasi, namun akan dilakukan jika pembengkakan di bagian paha sudah turun. Mungkin Kamis pekan depan sembari tunggu antrian,” ungkap Harwin saat dihubungi Minggu 4 Maret 2012.
Kendati demikian, meski saat ini sementara menjalani proses penyembuhan di RSUP Malalayang, keluarga korban masih menyimpan perasaan kecewa terhadap pelayanan yang diberikan oleh RS Bethesda Tomohon. Pasalnya, ketika hendak dipindahkan Kamis 1 Maret 2012 lalu, korban dan keluarganya harus menunggu beberapa jam, meski proses administrasinya telah selesai, termasuk pembayaran mobil ambulance.
“Seluruh proses administrasi termasuk ongkos ambulance yang akan membawa saya dari RS Bethesda ke RSUP Malalayang itu ditanggung oleh keluarga pelaku. Sekitar pukul dua siang sudah selesai semuanya. Namun baru bisa diantar pukul lima sore. Alasan pihak rumah sakit meski memiliki dua armada ambulance namun saat itu yang ada hanya ada satu sopir dan baru membawa pasien ke Manado. Jadi harus menunggunya kembalihanya,” ujarnya.
Tak pelak, hal ini langsung menimbulkan kritikan pedas dari sesama wartawan rekan korban. “Harus dan mesti ada penjelasan resmi dari pihak RS Bethesda Tomohon terkait apa yang dialami rekan kami. Ini kejadian yang sungguh dan sangat memalukan. Aneh, ada dua kendaraan namun hanya satu sopirnya. Jelas kami menuntut pertanggungjawabannya. Syukur tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” tegas Rikson Karundeng dari Harian Media Sulut yang turut diamini Donny Turang dari Harian Reportase, Jeackry Lumansik Harian Radar, Bobby Sambeka RRI, Kiki Sualang Mars FM Tomohon, serta sejumlah wartawan Biro Tomohon lainnya. (iker)