Manado, BeritaManado.com — Dalam beberapa tahun ke belakang, free flight bird menjadi salah satu tren baru di kalangan pencinta burung.
Aktivitas ini berkembang sebagai alternatif hobi akan burung hias dan burung kicau.
Sebagaimana diakui Rijali Suratinojo, salah satu pentolan Kawanua Parot Lover (KPL) sebuaj wadah pecinta burung paruh bengkok ‘free fly’ kepada BeritaManado.com mengatakan, dengan adanya komunitas burung ‘free fly’ yang digeluti saat ini, dirinya dan rekan-rekan ingin menunjukkan kepada masyarakat luas untuk memelihara burung tidak melulu harus dikandangkan.
“Cara yang saya dan teman-teman lakukan itu mampu memberikan kebebasan untuk hewan-hewan di luar sana, salah satunya yakni burung. Kita bisa lihat kalau burung sudah percaya kepada manusia jadi tidak perlu sangkar, kalau burung tidak percaya dia tidak akan kembali. Banyak pelajaran yang saya dapatkan selama menggeluti dunia burung ‘free fly’,” aku Rijali Suratinojo.
Dengan waktu yang terbilang cukup lama kita melihara burung, lanjut ayah dua anak ini, kita bisa jadi sabar pada diri sendiri dan menghadapi orang lain, lebih tenang dan juga lebih telaten.
“Saya baru satu tahunan serius atau konsen burung paruh bengkok, namun baru mulai mengikuti dunia burung ‘free fly’ baru-baru ini saja dan bergabung dengan teman-teman komunitas Parrot go-Sulut,” aku owner dari ‘Yuki’ , parrot jenis Kakatua Medium ini.
Senada dengan Rijali Suratinojo, Jefry menambahkan harapan kedepan dengan semakin berkembangnya komunitas pecinta hewan terutama burung paruh bengkok, akan semakin banyak lagi, masyarakat khususnya masyarakat mencintai burung-burung jenis paruh bengkok terutama lokal Indonesia.
“Sebab dengan begitu maka burung-burung yang terbilang langka bisa tetap berkembang. Tidak hanya burung langka, burung yang biasa juga mending tetap dikasih makan dan kalau perlu dijinakkan, seperti itu lebih indah daripada ditembak,” usul pria yang akrab disapa Ko Jeffry ini.
Lebih lanjut dikatakan Ko Jeffry yang merupakan owner dari ‘Blue’ parbeng jenis Maccaw Blue And Gold (BnG), keunikan dari memelihara parbeng ada pda sisi kecintaan burung kepada pemiliknya.
“Kalau untuk keunikan dia lebih mengenal tuannya dan bisa diajarin berbicara. Kalau untuk tingkat kesulitan dalam melatih sebenarnya tidak ada, yang pasti kita tau dia makan dua kali sehari. Kalau untuk ‘free fly’ sering aja dilatih dan jaga pola makannya,” tutupnya.
(AnggawiryaMega)