MANADO, BeritaManado.com — Kekayaan alam Indonesia sungguh luar biasa melimpahnya, seperti adanya berbagai jenis burung paruh bengkok yang kian memesona.
Mulai dari jenis Kakatua, Parkit, Betet ataupun Nuri. Menariknya, kecintaan seseorang terhadap burung paruh bengkok ini, tak sekedar dari keindahan warna bulunya saja.
Burung jenis ini juga sangat mengasyikan, selain dikenal sebagai binatang yang dapat berinteraksi dengan manusia, burung ini juga dikenal sangat cerdas, sehingga dapat dilatih sesuai dengan keinginan pemiliknya.
Karena memiliki karakter dan keindahan tersendiri, jenis burung paruh bengkok banyak dipelihara sebagai binatang kesayangan.
Demi mewadahi kalangan pecinta burung paruh bengkok yang ada di Sulawesi Utara (Sulut) dan Gorontalo, Kawanua Parrot Lover’s (KPL) Sulut-Go hadir untuk kebutuhan tersebut.
Sebagaimana diakui pentolan KPL Sulut-Go Rijali Soerotinojo, pecinta burung paruh bengkok kini mulai bermunculan.
“Bisa dibilang angota dari komunitas ini terdiri dari pecinta, pemilik, peternak dan penjual burung paruh bengkok. Komunitas yang berdiri pada tahun 2019 ini, cikal bakalnya berawal dari beberapa pemilik burung paruh bengkok yang sering bertukar informasi, mengenai binatang peliharaannya melalui sebuah forum di dunia maya,” ungkap owner dari Harley (Macaw jenis Harlequin) ini.
Dilanjutkan Rijali Soerotinojo, bila dilihat dari forum diskusinya tersebut, anggota KPL sudah ada sekitar 70 orang. Namun yang aktif berkumpul ada 10-15 orang.
“Bahkan, anggota sudah tersebar di seluruh Sulut dan Gorontalo,” akunya seraya menambahkan, tujuan dari dibentuknya komunitas ini adalah untuk mengajarkan seseorang agar menjadi pemilik burung yang bertanggung jawab.
“Sebabnya, masyarakat begitu minim pemahaman terkait burung paruh bengkok. Ditambah lagi, masih banyak pemilik burung di Sulut yang belum memahami, bagaimana cara merawat burung paruh bengkok dengan baik dan benar,” ungkap salah satu pemilik penangkaran burung paruh bengkok resmi di Sulut melalui CV Zaynazka ini.
Sehingga, tambahnya, jika mampir & bergabung dgn komunitas ini, disana akan melihat beragam pembahasan mengenai burung paruh bengkok.
“Mulai dari bagaimana cara memberi makan yang baik, memandikan, ataupun teknik jitu beternaknya,” jelasnya.
Senada, Kelvin Hardianes, salah satu anggota KPL Sulut-Go, pandangan masyarakat umum mengenai adanya komunitas pecinta burung akan mengurangi jumlah populasi burung, sangat ditentang oleh komunitas ini.
“Pasalnya, anggota-anggota yang tergabung di komunitas ini rata-rata mengetahui cara beternak burung paruh bengkok dengan baik. Sehingga jika diternak dan menghasilkan keturunan, berbagai jenis burung paruh bengkok akan terus bertambah,” ungkap owner dari Milan (burung jenis Sun Conure asal Bolivia).
Nah, saran Kelvin, bagi penggemar burung paruh bengkok, bergabung dengan komunitas ini merupakan pilihan yang tepat.
“Caranya bisa join di fanpage Facebook Kawanua Parrot Lovers. Harapan kami di tahun 2020 ini semakin banyak penggemar paruh bengkok d Sulut yang ikut bergabung dan kesadaran pecinta parbeng untuk tidak mengambil burung dari alam liar jauh lebih meningkat,” ujarnya seraya menuturkan jika hal tersebut dikarenakan pola hidup burung yang sudah berada di penangkaran jauh lebih kuat beradaptasi dengan lingkungan maayarakat dibandingkan burung hasil tangkapan dari alam liar.
(AnggawiryaMega)