Amurang – Kinerja Camat Amurang Timur menuai sorotan sortan masyarakat di beberapa desa yang ada di wilayah Kecamatan Amurang Timur itu sendiri. Betapa tida ada berbagai persoalan yang dinilai tak mampu diselesaikan dan dimusyawarahkan oleh camat setempat.
Dimana selama menjabat oknum camat enggan menyelesaikan persoalan demi persoalan di beberapa desa, diantaranya persoalan pemilihan hukum tua di Desa Pinaling, Maliku dan Malenos Baru.
Mirisnya lagi, terkait penempatan Pelaksana Tugas (Plt) Hukum Tua Desa Malenos Baru melalui nota dinas camat. Meski pelaksana tugas adalah staff di Kantor Camat Amurang Timur, namun yang disayangkan sudah ada pengususlan dai pihak Badan Pemberdayaan Masayarakat (BPD) Desa Malenos Baru yang nota bene di Minta camat sendiri, sehingga sudah diusulkan 3 nama.
“Namun saat dikeluarkan nota dinas oleh camat, bukan dari ke tiga nama yang diusulkan oleh BPD sesuai permintaan camat, melainkan orang lain dari pegawai kecamatan Amurang Timur. Ini kan tidak beretika, karena usulan BPD sudah sesuai dengan keinginan masyarakat. Tapi tidak diindahkan,” tuding Ketua BPD Desa Malens Baru Jemmy Tutu.
Masyarakat Malenos baru kecewa dengan oknum Camat Amurang Timur Terkait penunjukan Plt Hukum Tua. Karena dinilai pilih kasih dan memang tidak sesuai keinginan masyarakat Malenos Baru, terangnya.
Terpisah, Djohny Pojoh juga menyayangkan kinerja camat Amurang Timur yang tidak aspiratif, karena hal ini bukan saja terjadi di Desa Melenos Baru, persoalan di desa lain seperti Desa Pinaling dan Maliku yang sempat terjadi permasalahan yang sama dan sempat menimbulkan polemic di masyarakat.
“Persoalan yang terjadi dibeberapa desa menandakan kinerja camat yang tidak efektif lagi, karena dinilai tak mampu memfasilitasiatau menangani perkara yang terjadi di desa yang cara yang musyawarah dan atau tidak merugikan orang lain,” ketus Pojoh, saat bersua sejumlah wartawan belum lama ini.
Lanjut dia, persoalan demi persoalan di beberapa desa belum juga diselaikan, bahkan lebih parah lagi, pernah saat memberikan sambutan pemerintah di duka, oknum Camat Polii menyampaikan kata-kata tidak sesuai dengan aturan.
“Seorang pejabat seharusnya tidak pantas menyampaikan supaya warga lebih mendengarnya dari pada pimpinan atau atasanya. Akan hal ini, banyak program pemerintah tak direspon masyarakat karena camat tidak lagi bermasyarakat apalagi melkukan pelayanan kepada masyarakat yang seharusnya merupakan tugas pokok pemerintah daerah, kususnya di kecamatan mendekatkan pelayanan pemerinta kepada masyarakat,” ujar Pojoh lagi.
Masayarakat khususnya di desa Malenos masih mendukung Bupati Christiany Eugenia Paruntu, SE. Tetapi, ternyata bawahan bupati, seperti camat tidak mendukungnya, maka akan sangat berpengaruh kepada masayrakat.
“Terus terang, saya saja loyalis ODC. Tapi sangat mendukung kelanjutan program kepemimpnan ibu bupati Tetty Parunt. Jadi saya pribadi dan warga Malenos baru meminta kepada bupati Tetty Paruntu, segera mengevaluasi oknum camay yang kinerjanya tidak optimal lagi, bahkan menjurus pada tidak baiknya pelayanan Pemkab Minsel kepada masayarakat, khususnya di Amurang Timur,” jelas Pojoh.
Senda dikayakan, Ketua Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) Jen Polii menilai kalau oknum Camat Amurang Timur memang perlu segera di evaluasi kinerja dan pelayananya kepada masyarkat.
“Sebab, selama menjadi camat apa yang dibuat untuk rakyat?, malahan masalah PLTD Lopana sepertinya ada pembiaraan. Dimana 12 mesin/genset yang sesuai perjanjian dengan masyarakat Lopana sudah harus dipindahkan. Tetapi, ternyata sudah 4 tahun belum juga dilakukan oleh PLTD Lopana. Jadi, selama 2 tahun lebih diduga oknum Camat Amurang Timur ada kongkalikong dengan managemen PLTD Lopana,” tukas Jen Polii.
Ibu bupati Tetty Paruntu diminta mendenan keluhan masyarakatnya, karena memang oknum camat tersebut tidak lagi bersinergi dengan masyarakat. Bahkan kalau ada sosialisasi secara umum dia enggan melakukan tatap muka langsung dengan masayrakat, paparnya.
Sementara itu, Camat Amurang Timur Alfrets Polii saat dihubungi belum dapat memberikan keterangan sampai berita ini diturunkan. (sanlylendongan)