Tondano, BeritaManado.com — Bupati Minahasa Dr Ir Royke Octavian Roring MSi mengikuti Kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) dari Kementerian Pertanian RI di Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2022.
Kegiatan yang dihadiri langsung Irjen Kementan RI Dr Jan S Maringka SH MH yang berlangsung di Aula Benteng Moraya, Senin (10/10).
Kepada awak media, Jan Maringka menyebut pihaknya terus membangun sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait untuk fokus bagaimana mengantisipasi potensi krisis pangan.
“Kementan RI membangun strategi sinergi antara Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dengan Aparat Penegak Hukum,” ujarnya.
Kementerian Pertanian juga bekerja sama dengan Jaksa Agung, Kapolri, BPK, Panglima TNI dalam menjalankan program pertanian dari pusat hingga daerah.
Untuk itu, Maringka mengungkapkan, apabila pemerintah kabupaten dan kota melaksanakan program-program pertanian, kepala dinas pertanian ataupun kepala daerah dapat meminta bantuan dari pihak terkait.
“Tak masalah kepala dinas meminta bantuan kepada Dandim misalkan, karena ini adalah program bersama,” katanya.
Menurutnya strategi dalam menghadapi krisis pangan harus dilakukan secara bersama-sama, tidak bisa oleh pemerintah daerah sendiri atau pemerintah pusat.
“Harus kita lakukan bersama karena itu komitmen bersama. Ini yang kita sebut dengan jaga pangan,” ujar dia.
Disampaikannya, perang zaman sekarang itu bukan lagi hanya masalah tembak-tembakan (perang), akan tetapi bagaimana menghadapi apa yang disebut dengan menjaga ketahanan pangan.
“Tadi tari-tarian, itu kita harus tetap lestarikan, itu juga bagian dari menjaga ketahanan budaya, kalau kita rangkai secara menyeluruh ini adalah bagian dari ketahanan nasional. Nah, pemahaman-pemahaman seperti ini harus terus-menerus kita jaga, dan ini tugas kita bersama,” ajaknya.
Pertemuan monitoring dan evaluasi program Kementerian Pertanian di Sulut yang digelar di Kabupaten Minahasa, bukan saja sekedar membagi bantuan tetapi juga harus ada spirit bersama membangun.
“Kita menanam, ini untuk kepentingan bersama. Program kementerian pertanian adalah program bersama dalam konteks menjaga agar program ini bisa berjalan sesuai dengan tujuannya, sesuai dengan harapannya. Ini adalah terus-menerus harus kita lakukan dengan harapan kita bisa berjalan bersama-sama agar persoalan-persoalan pangan bisa kita atasi,” katanya.
Dia mencontohkan ketika penyakit mulut dan kuku (PMK) menyerang hewan ternak sapi di wilayah Sumatera dan Jawa, bersyukur Indonesia daerahnya daerah kepulauan sehingga bisa mengatasi masalah tersebut.
“Dapat dibayangkan, menjelang Idul Adha ada krisis PMK, kalau kita tidak memiliki NTT, kalau kita tidak memiliki Sulawesi, mungkin kita akan berhadapan dengan krisis semacam itu. Kita bisa mengatasinya, hewan-hewan ternak dari wilayah hijau kita transformasi menuju wilayah-wilayah yang daerah-daerah merah. Nah seperti inilah yang kita sebut dengan program ketahanan pangan,” tukasnya.
Dalam Monev ini nampak hadir Bupati Minahasa Selatan Franky Wongkar SH, Pj Bupati Bolaang Mongondow Ir Limi Mokodompit MM, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulut Yeittij F Roring SP, Inspektur III Fuadi Ak MPA, Dirjen Perkebunan, Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar Ir Chandra MM, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekdakab Minahasa Ir Wenny Talumewo MSi, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota se-Sulawesi Utara, Satker Lingkup UPT Kementerian Pertanian, Jajaran Pemerintah Kabupaten Minahasa, para Kelompok Tani Peserta Kegiatan.
Usai Monev, Bupati Royke Roring mendampingi Maringka mengunjungi lokasi Penanaman Tanaman Serei, sekaligus melakukan Tatap Muka dengan Petani Serei di Desa Tountimomor Kecamatan Kakas Barat.
(Advertorial/Frangki Wullur)