Jakarta, BeritaManado.com –– Ekonomi Indonesia belum sepenuhnya pulih dari tekanan pandemi Covid-19.
Beberapa waktu lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun telah menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di semester I 2021 berada di level 3,1 – 3,3 persen.
Senada dengen Menteri Keuangan, Bank Indonesia juga melakukan revisi atas pertumbuhan ekomomi Indonesia semester I 2021, dari proyeksi awal pada rentang 4,1 dan sampai dengan 5,1 persen dengan titik tengah di kisaran 4,6 persen, direvisi menjadi 3,8 persen.
Ditengah tekanan pandemi yang cukup berat ini, masih ada korporasi yang tetap bertahan bahkan tumbuh.
Salah satunya adalah PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berperan sebagai Lembaga Kliring Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi di Perdagangan Berjangka Komoditi dan Pasar Fisik Komoditas, serta sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang ini tetap mencatatkan kinerja positif selama semester I tahun 2021.
Sepanjang semester I tahun 2021, KBI berhasil membukukan pendapatan operasional sebesar Rp77,4 miliar atau naik 6,27 persen dibandingkan di periode yang sama di tahun 2020 yaitu Rp72,8 miliar.
Sedangkan dari sisi Laba, sampai dengan semester I tahun 2021 KBI telah membukukan laba Rp43,9 miliar, naik 40,6 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2020 yaitu sebesar Rp31,2 miliar.
Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) mengatakan, tekanan pandemi yang telah berjalan sejak tahun lalu, mau tidak mau harus disikapi dengan baik.
“Pertumbuhan yang dibukukan di semester I ini merupakan hasil dari berbagai langkah strategis, baik dalam menjaga kinerja usaha seperti transformasi serta digitalisasi bisnis. Selain itu, tekanan pendemi ini juga kami sikapi dengan berbagai langkah efisiensi,” ujar Fajar.
Sementara, terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat maupun berbasis mikro yang saat ini tengah diberlakukan, KBI juga menjalankannya dengan melakukan WFH 100 persen bagi karyawan.
Namun dengan otomasi yang telah dilakukan, kegiatan operasional KBI tetap bisa berjalan untuk para pemangku kepentingan.
“Kegiatan kliring tetap berjalan seperti biasa, termasuk dalam proses registrasi resi gudang,” kata Fajar Wibhiyadi.
Fajar Wibhiyadi menambahkan, pihaknya optimis trend positif di semester I 2021 ini akan berlanjut di semester II 2021.
KBI pun mentargetkan laba tahun 2021 ini tumbuh 20 persen, dari laba tahun 2020 sebesar Rp66,4 miliar menjadi Rp79,7 miliar.
“Berbagai inisiasi bisnis tengah kami jalankan, salah satunya adalah peran KBI sebagai Lembaga Kliring Perdagangan Timah Dalam Negeri, yang sudah mulai berjalan beberapa waktu yang lalu. Selanjutnya, di tahun 2021 ini, berbagai inisiasi bisnis baru juga tengah dalam persiapan, seperti peran KBI sebagai Lembaga Kliring Pasar Fisik Emas Digital serta Lembaga Kliring Berjangka di Perdagangan Aset Kripto,” pungkas Fajar.
(***/srisurya)