Manado – Wakil Gubernur Sulawesi Utara yang juga selaku Ketua Dewan Pengelola Taman Nasional Bunaken (DPTNB) Dr. Djouhari Kansil kamis, (19/01) kemarin memimpin rapat umum anggota ke-III Dewan Pengelolaan Taman Nasional Bunaken guna memilih kepengurusan baru periode 2012-2014. Kansil mengingatkan seluruh peserta rapat untuk terus memaksimalkan diri, lebih menseriusi Bunaken guna memberi pemikiran dan sumbangsih saran untuk dibahas bersama demi pengelolaan taman Nasional Bunaken.
“Pemeliharaan taman laut kebanggaan Sulut ini mutlak diseriusi mengingat telah ditetapkannnya ASEAN sebagai destinasi pariwisata dunia dimana salah satu tujuan adalah SULUT dengan icon primadona Bunaken,” jelas Kansil sambil menambahkan bahwa sejak ditetapkan sebagai cagar alam laut oleh Menteri Kehutanan dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 24 September 1992, Bunaken terus dilirik dan didatangi oleh para wisatawan sehingga menjadi potensi strategis daerah dalam memberi sumbangsi signifikan bagi gerak laju ekonomi masyarakat.
“Kita diperhadapkan pada permasalahan menurunnya kualitas dan kuantitas terumbu karang, ketersediaan infrastruktur, dan kebersihan. Sehingga terus menjadi pemikiran saya selaku Ketua DPTNB, keadaan ini tidak bisa dibiarkan, kita harus selamatkan Bunaken,’’ tukas Kansil.
Cara penyelamatan yang dimaksud, lanjutnya, dengan bertindak secara sinergis, terintegrasi, berkesinambungan, dan nyata. Rapat tersebut digelar di hotel Sahid Kawanua turut dihadiri oleh Kepala Balai Taman Nasional Bunaken Dr. Edy Sutiyarto, Ketua Panja RUA DPTNB Ir. Boyke Toloh, M.Sc, Direktur Polair Polda Sulut, dan sejumlah Kepala SKPD terkait. (*jrp)
Manado – Wakil Gubernur Sulawesi Utara yang juga selaku Ketua Dewan Pengelola Taman Nasional Bunaken (DPTNB) Dr. Djouhari Kansil kamis, (19/01) kemarin memimpin rapat umum anggota ke-III Dewan Pengelolaan Taman Nasional Bunaken guna memilih kepengurusan baru periode 2012-2014. Kansil mengingatkan seluruh peserta rapat untuk terus memaksimalkan diri, lebih menseriusi Bunaken guna memberi pemikiran dan sumbangsih saran untuk dibahas bersama demi pengelolaan taman Nasional Bunaken.
“Pemeliharaan taman laut kebanggaan Sulut ini mutlak diseriusi mengingat telah ditetapkannnya ASEAN sebagai destinasi pariwisata dunia dimana salah satu tujuan adalah SULUT dengan icon primadona Bunaken,” jelas Kansil sambil menambahkan bahwa sejak ditetapkan sebagai cagar alam laut oleh Menteri Kehutanan dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 24 September 1992, Bunaken terus dilirik dan didatangi oleh para wisatawan sehingga menjadi potensi strategis daerah dalam memberi sumbangsi signifikan bagi gerak laju ekonomi masyarakat.
“Kita diperhadapkan pada permasalahan menurunnya kualitas dan kuantitas terumbu karang, ketersediaan infrastruktur, dan kebersihan. Sehingga terus menjadi pemikiran saya selaku Ketua DPTNB, keadaan ini tidak bisa dibiarkan, kita harus selamatkan Bunaken,’’ tukas Kansil.
Cara penyelamatan yang dimaksud, lanjutnya, dengan bertindak secara sinergis, terintegrasi, berkesinambungan, dan nyata. Rapat tersebut digelar di hotel Sahid Kawanua turut dihadiri oleh Kepala Balai Taman Nasional Bunaken Dr. Edy Sutiyarto, Ketua Panja RUA DPTNB Ir. Boyke Toloh, M.Sc, Direktur Polair Polda Sulut, dan sejumlah Kepala SKPD terkait. (*jrp)