Bitung – Perhelatan Pemilu Calon Legislatif (Pilcaleg) beberapa waktu lalu menyisakan cerita tersendiri bagi para Caleg yang ikut bertarung. Ada yang bersukaria karena berhasil mengumpulkan suara terbanyak, ada yang mulai mengurung diri karena suara yang didapatkan tak sesuai harapan dan ada juga yang mulai menagih dana yang dikluarkan kepada para tim sukses karena tak berhasil mendapatkan suara.
Namun lain bagi Alferds Athos Sompotan Caleg dari Partai Gerindra Dapil 2 Kecamatan Aertembaga, Lembeh Selatan dan Utara yang menganggap kalah dalam Pilcaleg adalah hal yang biasa dan tak perlu dipikirkan. Apalagi sampai harus larut mengingat-ngingat hingga menjadi stres.
“Terimalah kekalahan dan tetap tersenyum. Namanya politik, jadi harus siap menerima segala konsekuensinya termasuk kalah dalam Pilcaleg,” kata pemilik nomor urut 7 ini dalam Pilcaleg sambil tertawa.
Ia mengaku, dari awal dirinya memang sudah memiliki firasat akan kalah dalam Pilcaleg. Mengingat beberapa bulan menjelang Pilcaleg, dirinya harus keluar daerah untuk mengurus bisnis keluarga sehingga tak konsentrasi untuk melakukan penggalangan pendukung seperti yang dilakukan para Caleg lain.
“Makanya, ketika hari pencoblosan saya tidak berharap banyak karena tahu selama ini tak bekerja maksimal. Dan itu saya terima dengan lapang dada dan tetap tersenyum,” katanya.
Menariknya, di jejaring sosial, pria yang akrab disapa Jendral Athos ini juga mengingatkan rekan-reaknnya sesama Caleg agar tak terlalu larut mengingat-ingat hasil perhitungan suara sementara. Ia meminta agar para Caleg yang kalah menerima kekalahan itu dan mulai menjalani hidup apa adanya tanpa harus terus memikirkan hasil Pilcaleg.
“Kalau terus larut, lama kelamaan akan stres yang ujung-ujungnya malah merugikan orang terdekat. Kan masih ada lima tahun depan,” tuturnya.
Sementara itu, Sompotan sendiri merupakan salah satu Caleg dari Dapil 2 yang diprediksi bakal menjadi wajah baru anggota DPRD Kota Bitung periode 2014-2019. Mengingat, dirinya selama ini cukup dikenal dan sudah banyak membantu masyarakat menengah kebawah dalam memeperoleh kebutuhan dasar seperti air bersih.(abinenobm)