Manado – Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadisastra, melengkapi beberapa kepala daerah PDI-Perjuangan yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Banyak kepala daerah yang diproses hukum KPK karena kasus korupsi menjadi keprihatinan kader dan simpatisan PDI-Perjuangan termasuk Nosanjo Anyo Lengkong.
Nosanjo Lengkong berharap kasus korupsi yang dilakukan kepala daerah kader PDI-Perjuangan tidak menggerus suara PDIP pada Pemilu 2018.
“Pihak DPP sudah mengatakan bahwa kasus korupsi itu melekat pada pribadi bersangkutan bukan mewakili partai apalagi ibu Megawati sudah sering mengingatkan,” jelas Nosanjo Lengkong kepada BeritaManado.com, Jumat (26/10/2018).
Terhadap Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra yang di-OTT KPK ternyata bertitel Doktor Ilmu Pemerintahan, Nosanjo Lengkong memberi peringatan keras sekaligus mengusulkan agar yang bersangkutan dipecat dari almamater.
“Ternyata beliau ini seorang cendekiawan tapi tidak berintegritas. Reputasi sebagai bupati hingga periode kedua dirusak sendiri, dibutakan dengan uang. Saya mendesak agar ke depan penyaringan calon kepala daerah PDIP lebih ketat,” tandas mantan Bendahara DPC PDI-Perjuangan Kota Manado ini.
Bagaimana tanggapan dari PDI-Perjuangan perihal penangkapan kadernya yang diduga terlibat korupsi?
Politikus PDIP Masinton Pasaribu mengatakan sesuai pakta integritas partainya, apabila ada kader terjerat kasus hukum, maka mereka langsung diberhentikan dari partai. Menurutnya, kader yang terjerat kasus hukum tidak ada kaitan dengan partai, karena itu adalah tanggung jawab individu.
“Yang bersangkutan tidak ada kaitan ke partai dan tidak ada pendampingan hukum maupun pembelaan dari partai, karena itu murni perbuatan individu,” kata Masinton di Gedung DPR RI, Kamis (25/10/2018).
(JerryPalohoon)