Manado – Isyarat Islah di DPP Partai Golkar antara kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie ternyata “Macet” di Sulawesi Utara (Sulut), pasalnya kedua kubu yang disimbolkan antara Elly Lasut dan Stevanus Vreeke Runtu, masih ngotot keduanya untuk membuka pendaftaran.
Hal tersebut dinilai pengamat Politik Sulut,DR Jhony Lengkong SIP Msi adalah hal yang lumrah, namun pasti akan bermuara pada kesepahaman Golkar nantinya, Golkar dinilai perlu ikut dalam Pilkada Sulut agar Politik lebih dinamis.
“Saya rasa Golkar perlu ikut Pilkada, agar lebih dinamis lah, namun saya menyarankan agar setiap kader Golkar yang ingin bertarung, perlu mendaftarkan diri di kubu keduanya, itu langkah bijak yang perlu diambil, untuk mengamankan keputusan. Mengingat siapa yang akan mengikuti Pilkada adalah Golkar yang diakui Pemerintah melalui KemenKumHAM RI,” ujar Lengkong kepada BeritaManado.com.
Lengkong menambahkan, persoalan yang akan muncul dari langkah bijak tersebut, apakah ada kedewasaan berfikir dari kedua tokoh Golkar di Sulut ini, jangan-jangan masih ada yang akan memberikan sanksi akibat langkah tersebut.
“Perlu ada langkah berfikir yang lebih maju, agar Golkar Sulut dapat bertarung di Pilkada, karena Masyarakat menantikan hal tersebut,” tukasnya. (risat)
Manado – Isyarat Islah di DPP Partai Golkar antara kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie ternyata “Macet” di Sulawesi Utara (Sulut), pasalnya kedua kubu yang disimbolkan antara Elly Lasut dan Stevanus Vreeke Runtu, masih ngotot keduanya untuk membuka pendaftaran.
Hal tersebut dinilai pengamat Politik Sulut,DR Jhony Lengkong SIP Msi adalah hal yang lumrah, namun pasti akan bermuara pada kesepahaman Golkar nantinya, Golkar dinilai perlu ikut dalam Pilkada Sulut agar Politik lebih dinamis.
“Saya rasa Golkar perlu ikut Pilkada, agar lebih dinamis lah, namun saya menyarankan agar setiap kader Golkar yang ingin bertarung, perlu mendaftarkan diri di kubu keduanya, itu langkah bijak yang perlu diambil, untuk mengamankan keputusan. Mengingat siapa yang akan mengikuti Pilkada adalah Golkar yang diakui Pemerintah melalui KemenKumHAM RI,” ujar Lengkong kepada BeritaManado.com.
Lengkong menambahkan, persoalan yang akan muncul dari langkah bijak tersebut, apakah ada kedewasaan berfikir dari kedua tokoh Golkar di Sulut ini, jangan-jangan masih ada yang akan memberikan sanksi akibat langkah tersebut.
“Perlu ada langkah berfikir yang lebih maju, agar Golkar Sulut dapat bertarung di Pilkada, karena Masyarakat menantikan hal tersebut,” tukasnya. (risat)